Friday, July 23, 2010

Aku Merasa Keren Hari Ini!

oleh : hasan abadi kamil

Aku merasa keren hari ini hehe. Jarang-jarang loh aku merasa keren. Bisa-bisa dalam setahun bisa dihitung dengan jari aku merasa keren. Merasa keren di sini bukanlah narsis, dan tidak merasa keren di sini bukannya minder atau loser.

Oke aku ceritakan kenapa aku merasa keren. Jangan pindah ke saluran yang lain yaa

Seperti biasa aku berangkat ke tempat kerja harus menempuhnya dengan tiga kali naik kendaraan umum : bus - angkot - ojek! Angka tiga ini bisa berubah menjadi beberapa alternatif : bus - angkot - angkot - ojek; bus - angkot - jalan kaki - ojek atau angkot - bus - angkot - ojek. Ini tiga pola umum, dan tentu saja ada derivat-derivatnya.

Sampai di tempat kerja sebelum pukul 06.55 adalah target setiap hari. Artinya bangun tidak telat dan persiapan yang matang menjadi keharusan. Untuk amannya aku berangkat pukul 05.30 keluar dari rumah. Kalau suasan terkendali, paling banter sampai tempat kerja 06.30. Namun terkadang stabilitas belum tercipta maka terjadi koreksi terhadap waktu satu perjalanan ini dan dengan ini makanya bisa dimengerti kenapa ada tiga alternatif turunan dari pola umum rute keberangkatan. Instabilitas itu misalnya angkot yang kunaiki tidak sampai ke pemberhentian ojek, sehingga harus menyambung lagi. Atau bisa jadi karena macet yang sangat, sehingga harus ditempuh dengan jalan kaki ke pangkalan ojek.

Pagi ini aku bangun kesiangan. Tidur tadi malam terlalu lelap menurutku. Setelah siap aku keluar rumah jam 05.40. Ketika di perempatan ciledug, bus rute kalideres - balaraja melintas. Aku pun mengejarnya. Namun karena laju bus lebih besar dibandingkan laju lariku maka ia pun menjauh. Kurang olahraga menjadi sasaranku sambil terengah-engah.

Menunggu bus berikutnya sama saja bunuh diri. Aku bisa terlambat. Berdasarkan perhitungan bus akan berhenti di kebun nanas, yang secara de facto menjadi terminal bayangan, untuk mencari penumpang. Aku pun menyetop angkot yang meleawati kebun nanas. Sang supir mengebut laju angkotnya dikarenakan sang angkot sudah penuh.

Dalam hitungan belasan menit angkot sampai kebun nanas, belum benar-benar berhenti angkotnya aku segera turun dan ongkos dan terus berlari mengejar bus tadi. Benar bus tersebut baru saja mau berangkat.

Tidak mau mengalami ketertinggalan kedua kalinya aku berlari mengerjarnya. Kali laju kaki lebih besar dari laju merayapnya bus. Ketika mau naik, di dalam sudah bertumpuk-tumpuk orang. Aku paksakan masuk walau pun harus bergelayutan (kayak siapa? kayak nenek moyangnya Darwin kali). Dengan susah payah pintu di tutup dan sejenak aku tersudur di belakang jok. Bus melaju dengan kencangnya.

"Manis! manis! begitu sang kondektur memainkannya. Inilah milestoneku berikutnya. Aku pun turun. Karena sesaknya penumpang, untuk turun pun terasa susah dan dengan sedikit perjuangan goyang kanan kiri dan akhirnya terbebaskan. Masih melaju mobilnya dengan kecepatan rendah aku turun dari bus. Dan di saat inilah aku merasa keren. Sungguh! Aku merasa keren karena Alloh, Tuhanku memang Maha Keren!

Apakah menurut kamu, kawan, tidak merasa keren membaca tulisanku? Tak apa, aku merasa bersyukur bisa merasa keren dengan hal-hal kecil dan gratisan.

Sungguh aku masih tidak percaya, kalau hari ini aku merasa keren... :)

Monday, July 19, 2010

Trans Maung Siliwangi

oleh : hasan abadi kamil

Bagi komuter yang bekerja di daerah Jababeka Cikarang Kabupaten Bekasi, dan mengandalkan jasa angkutan tukang ojek pasti sering melihat tulisan "Trans Maung Siliwangi" di seragam tukang ojeknya.

Iseng-iseng saya pun menanyakan soal trans maung siliwangi ini kepada para tukang ojek. Setelah menanyai beberapa tukang ojek ada beberapa informasi yang bisa disimpulkan sebagai berikut :

1. 100% tukang ojek yang mangkal adalah asli penduduk situ. Mereka adalah eks penduduk yang pernah menetap di kawasan industri jababeka. Dari obrolan saya jadi tahu kalau pabrik mattel yang memproduksi boneka barby dulu namanya pulo kapuk. Terus ada blok asem, blok satu dan rawa lintah. Itu adalah nama-nama "asli" sebelum menjadi cluster-cluster di cikarang baru.

2. Trans Maung Siliwangi adalah semacam paguyuban tukang ojek yang dibentuk oleh seseorang yang asli orang situ. Para anggotanya mempunyai tanda pengenal dan ada iurannya. Cuma kalau analisa saya, trans maung siliwangi ini dibentuk agar para penduduk asli tidak terpinggirkan oleh kedatangan para pendatang dengan berdirinya bangunan-bangunan pabrik ibarat gula yang siap diserbu semut dari segala penjuru. Walau pun terkesan KKN (100% anggotanya penduduk asli) saya fikir ada bagusnya untuk mencegah gesekan sosial yang disebabkan adanya kesenjangan antara pendatang dan penduduk asli.

Pembangunan pasti meninggalkan residu : orang-orang yang tidak bisa bersaing. Namun terkadang ketidakbersaingan ini dikarenakan akses informasi dan kesempatan yang tidak dimiliki semua orang.

Tuesday, July 13, 2010

Abu Nawas

oleh : hasan abadi kamil

Dalam sebuah kisah, Abu Nawas pernah diundang dalam sebuah jamuan oleh tetangganya. Dengan berpakaian sederhana dia penuhi undangan tersebut. Dan ternyata tak ada satu pun orang yang "say hello" dan mengajaknya ngobrol. Abu Nawas berfikir dan bertanya-tanya dalam hati.

Tidak membutuhkan waktu lama dia kembali ke rumahnya. Sekarang dia pinjam baju yang mewah dan mahal. Setelah itu dia kembali ke undangan tersebut. Alhasil, sekarang dia tidak butuh waktu lama untuk ditegur dan diajak bicara. Dia pun dipersilahkan menempati meja yang sudah tersaji makanan yang enak dan lezat-lezat.

Abu Nawas terdiam. Dia tidak langsung menyantap makanan di depannya. Malah dia berdiri dan menanggalkan pakaiannya yang "wah" tersebut. Dia pun berkata : "Hai bajuku, silahkan kamu makan karena sebenarnya kamu yang diperhatikan orang-orang bukan aku!"

Kita pun pernah menjadi Abu Nawas atau tetangga dan tamunya Abu Nawas. Sambutan yang kita terima dalam sebuah acara sangat tergantung dari apa-apa yang tertera di kartu nama kita : perusahaan dan jabatan.

Dalam acara talk show Oprah seorang eksekutif Microsoft pernah memilih hidup yang tidak populer. Dia tinggalkan semuanya "hanya" untuk bekerja membagi-bagikan buku di negara miskin. Dia bilang dulu baginya mudah sekali mendapatkan teman bicara dalam sebuah pesta atau  jamuan. Sekarang setiap dia bilang : Hai, saya sekarang membagi-bagikan buku. Kontan, seperti lalat kena geprak semuanya membubarkan diri dari kerumunan.

Apakah terinspirasi atau tidak dari kisah ini, dulu ketika kuliah teman-teman saya suka mengadakan program perbaikan gizi setiap weekend. Dengan bermodalkan baju batik dan nekat, mereka mendatangi gedung-gedung yang ada resepsi pernikahan.  Tidak peduli tidak diundang yang penting bisa makan yang bergizi. Dan yang empunya acara dan tamu undangan lain tidak tahu, karena sudah berseragam batik.

Memutar Ke Belakang

oleh : hasan abadi kamil

Seorang trainer dari Lembaga Manajemen Terapan cukup ternama pernah menceritakan semacam "dirty little secret"-nya kepada para peserta sebuah kegiatan training for trainer (TFT).

Ceritanya pernah dia diundang mengisi pelatihan tentang keluarga di sebuah lembaga. Karena mempunyai kemampuan dan pengalaman yang sesuai dia pun menyanggupinya. Dan ternyata ketika hari - H, dia melihat para peserta adalah tokoh-tokoh nasional yang sejarah mengelola keluarganya tidak bermasalah dan ceritanya sukses-sukses. Sang trainer pun bermandikan keringat, seharusnya orang-orang inilah yang layak memberikan pelatihan bukan dia, begitu fikirnya. Kepercayaan diri yang sudah dipupuk kemarin-kemarin lenyap begitu saja.

Sebelum acara inti, pelatihan tersebut didahului dengan sambutan-sambutan. Dan selama itu menjadi waktu yang mendebarkan buat sang trainer. Dia terus memutar akal agar dia batal mengisi pelatihan. Akhirnya setelah beberapa menit dia pura-pura sakit perut. Dia meminta izin kepada panitia untuk pulang dan tidak bisa mengisi pelatihan. Dan sebelum ada balasan dari panita dia pun langsung balik kanan.

Rasanya tak percaya orang ini pernah melakukan ini. Dan saya berterima kasih orang ini telah jujur untuk menceritakannya.

Terkadang, setiap orang pernah mengalami semacam ini : pura-pura sakit agar tidak ketemu boss yang killer karena progress kerjaannya belum ada, mengaku sedang di luar kota ketika customer menelpon tentang komplen produknya, tiba-tiba tidak hadir dalam meeting karena belum ada persiapan dan lain sebagainya. Saya fikir ini manusiawi dan boleh dibilang semua pernah melakukan, terkadang orang butuh gerakan "memutar ke belakang" untuk mempersiapkan diri lebih baik bukan untuk lari dari tanggung jawab. Memang tipis bedanya.

Sunday, July 4, 2010

Korea Selatan dan World Cup 2010



sayang.. dilihat dari penguasaan bola, Korsel lebih unggul dari Uruguay… tapi apa daya, fakta sudah memenangkan Luis Suarez atas Korsel.

Melihat permainan Korsel yang makin eksis di sepakbola dunia, jadi makin sedih…. itu artinya harapan Indonesia untuk jadi macan Asia lagi makin jauh dari angan …

dicopas dari : http://harmoer.wordpress.com/2010/06/27/korea-selatan-world-cup-2010/#comment-7