Ketika mengulek cabe maka :
Langkah pertama seorang safety yaitu:
1. Analisa potensi bahaya.
Pekerjaan: mengulek cabe& bawang
Bahaya: membuat menangis
Yang terkadang luput dari perhatian kita yaitu mengenali bagaimana cara bahaya tersebut bekerja/terjadi. Kita perlu mengetahui elemen2 yang ada, route of entry/jalan masuk bahayanya, peralatan-material-dan proses yang terlibat, sehingga mitigasinya menjadi lebih efektif dan efisien.
Peralatan yang terlibat: ulekan, cabe
Cara kerja: manual handling
Bentuk bahaya: uap cabe (gas), cairan cabe (liquid)
Route entry: skin contact (melalui kulit tangan), inhalation (melalui pernafasan), absorption (melalui mukosa mata), digestion (ditelan).
Wajar saja mitigasi anda tidak efektif, karena sepertinya safety glass tidak mengatasi jalan masuk bentuk bahaya itu.
2. Evaluasi resiko.
Dinilai, apakah pekerjaan mengulek ini low risk – medium risk (bisa bikin serious injury) atau high risk (yang bisa mengancam nyawa) dihubungkan dengan kemungkinan/probabilitasnya yang likely (sangat mungkin).
Kalau tubuh masih sanggup mengelola bahayanya, sehingga tidak memberikan adverse health effect atau kalau tau NAB cabe, kemungkinan besar paparannya masih di bawah NAB -> Kategori low risk, ngga masalah tanpa control, toh tidak membahayakan/masih dapat ditolerir tubuh.
Tapi kalau dianggap medium risk atau bahkan high risk, misal untuk pekerja yang sensitive sehingga bisa menimbulkan reaksi alergi, susah bernafas/gagal pernafasan, luka bakar di kulit akibat reaksi dengan cabe yang keras –ini mah lebay- ya kita perlu rumuskan mitigasinya.
3. Pencegahan/kontrol/mitigasi.
Jangan sekali-kali langsung loncat ke APD (Alat Pelindung Diri) atau PPE!
Kita sebagai orang safety kudu konsisten ngikutin dan memperjuangkan tangga/hierarchy of control yang dimulai dari Engineering Control (eliminasi, substitusi, minimalisir, enclosure, modifikasi, dll), administrative control, safe work practices, baru terakhir ditambahkan APD.
Salah satu bentuk engineering control dalam pekerjaan mengulek yaitu: penggunaan blender untuk bumbu, karena biasanya ada tutupnya, menghindari kontak langsung, dll. Tapi perlu dianalisa juga, apakah penggunaan control ini bisa menambah bahaya baru semisal bahaya tersengat listrik, mekanik dari pisau berputar blender, dan tentunya disesuaikan dengan kemampuan pembiayaan.
Administrative control, coba dimutasi –apa yang mas Wawang lakukan itu sudah bagus, bergantian dengan istri menerima paparan dari cabe. Atau coba lakukan pembatasan jam kerja ketika mengulek, misal hanya boleh ngulek selama 5 menit, kemudian istirahat supaya bisa menetralisir uap/cairan cabe.
Terakhir baru deh pakai APD. Untuk bahaya kontak kulit, pakai sarung tangan lateks/karet, jangan sarung tangan katun, karena cairan cabenya nanti masih bisa menembus. Kemudian pake google, usahakan yang tipenya untuk menghindari splash/cipratan dan terakhir, pakai respirator, mungkin bukan tipe masker debu (N95), melainkan masker yang pakai canister, untuk menyaring uap2 cabe. Tapi ini pun perlu direview efisiensinya. Bahayanya ngga seberapa (masih dapat ditolerir), tapi pencegahannya sudah heboh, bahkan terkesan over protective shingga malah menghambur2kan uang.
Kira2 begitu komentar saya ^_^v
sumber : milist K3_LH@yahoogroups.com
0 comments:
Post a Comment