Saya baru tahu kalau murid laki-laki SMA T****s mandi di ruangan yang sama dengan murid laki-laki lainnya. Hal ini berdasarkan cerita dari salah satu rekan kerja saya, yang pernah menempuh pendidikan SMA-nya di sana.
"Apakah kalian tidak malu, mandi bersama-sama dalam keadaan telanjang?"Tanya saya.
"Enggaklah Pak. Kan, "kenalan" dulu." Jawabnya sambil tertawa.
Buat sebagian orang, adalah sebuah mimpi buruk ketika harus (baca terpaksa) mandi bersama-sama. Karena selama proses mandi ini, kita mau tidak mau, jadi kita bisa melihat "barang" milik orang lain.
Waktu SMP, saya dan dua teman saya pernah mengikuti kegiatan pesantren kilat di Universitas Islam swasta di kota Bekasi. Dimana para pesertanya belajar dan tidur di ruangan yang biasa untuk kuliah. Kebetulan kamar mandinya hanya sedikit dan letaknya cukup jauh dari ruangan tempat tidur. Untuk menghemat waktu, kami bertiga sepakat untuk mandi bareng di kamar mandi yang sama.
Tepat di depan kamar mandi, kami mengeluarkan "senjata" masing-masing.
"Ini anduk gua."Kata saya. Saya bawa handuk yang cukup besar. Bisa dililitkan di pinggang saya.
"Ini anduk gua". Kata Yudi teman saya. Dia mengeluarkan handuk yang lebih kecil dari saya. Model handuknya yang biasa dipakai supir untuk mengelap keringat.
"Kalau gua, ini anduknya." Kata Eman. Dia mengeluarkan handuk seukuran sapu tangan. Handuknya itu hanya cukup menutupi organ vitalnya saja.
Dan kami bertiga mandi secepat-cepatnya sambil kepala mendongak ke atas. Tak ada satu pun dari kami yang mencoba melihat barang temannya masing-masing. Setelah itu kami memilih untuk mandi sendiri-sendiri dan tidak pernah cerita bahwa kami pernah mandi bareng. Kecuali saya dalam tulisan ini.
"Apakah kalian tidak malu, mandi bersama-sama dalam keadaan telanjang?"Tanya saya.
"Enggaklah Pak. Kan, "kenalan" dulu." Jawabnya sambil tertawa.
Buat sebagian orang, adalah sebuah mimpi buruk ketika harus (baca terpaksa) mandi bersama-sama. Karena selama proses mandi ini, kita mau tidak mau, jadi kita bisa melihat "barang" milik orang lain.
Waktu SMP, saya dan dua teman saya pernah mengikuti kegiatan pesantren kilat di Universitas Islam swasta di kota Bekasi. Dimana para pesertanya belajar dan tidur di ruangan yang biasa untuk kuliah. Kebetulan kamar mandinya hanya sedikit dan letaknya cukup jauh dari ruangan tempat tidur. Untuk menghemat waktu, kami bertiga sepakat untuk mandi bareng di kamar mandi yang sama.
Tepat di depan kamar mandi, kami mengeluarkan "senjata" masing-masing.
"Ini anduk gua."Kata saya. Saya bawa handuk yang cukup besar. Bisa dililitkan di pinggang saya.
"Ini anduk gua". Kata Yudi teman saya. Dia mengeluarkan handuk yang lebih kecil dari saya. Model handuknya yang biasa dipakai supir untuk mengelap keringat.
"Kalau gua, ini anduknya." Kata Eman. Dia mengeluarkan handuk seukuran sapu tangan. Handuknya itu hanya cukup menutupi organ vitalnya saja.
Dan kami bertiga mandi secepat-cepatnya sambil kepala mendongak ke atas. Tak ada satu pun dari kami yang mencoba melihat barang temannya masing-masing. Setelah itu kami memilih untuk mandi sendiri-sendiri dan tidak pernah cerita bahwa kami pernah mandi bareng. Kecuali saya dalam tulisan ini.