Alhamdulillah saya pernah kuliah di ITB. Kalau mendengar nama ITB itu identik dengan teknik. Namanya juga ITB. Institut Teknologi Bandung (eh mana tekniknya? He he he).
Nah karena teknik itu dianggapnya seputaran mesin dan listrik, hingga suatu hari seorang karyawan perpustakaan minta tolong ke saya :
"Mas tolong benerin kalkulator saya dong." Pintanya.
"Maaf Mbak saya enggak bisa." Jawab saya.
"Kan kuliah di ITB. Masak gak bisa benerin?"
......... Saya enggak bisa jawab apa - apa.
Saya sempat kuliah di departemen kimia (dulu biasa jurusan kmia). Kuliah di kimia juga mempunyai cerita sendiri. Biasanya kita, atau mungkin saya (jujur aja), kadang-kadang suka inferior complex begitu sama anak teknik.
Kalau ada orang yang nanya: "Kuliah di mana?"
Kita menjawabnya dengan suara nyaris tak terdengar: "Kimia."
"Apa? Teknik kimia?" Yang bertanya, mengulangi pertanyaannya dengan suara yang lebih keras.
"Bukan. Kimia murni*," jawab saya lebih pelan lagi.
"Oooo..."
Setelah itu selesai semua.
Kalau ada orang yang nanya: "Kuliah di mana?"
Kita menjawabnya dengan suara nyaris tak terdengar: "Kimia."
"Apa? Teknik kimia?" Yang bertanya, mengulangi pertanyaannya dengan suara yang lebih keras.
"Bukan. Kimia murni*," jawab saya lebih pelan lagi.
"Oooo..."
Setelah itu selesai semua.
Kenapa orang selalu menebak teknik kimia, setiap kita jawab kuliah di kimia?
Kenapa ya?
Ya mungkin karena teknik kmia lebih populer di sini. Sebagian kita memilih kuliah di kimia, karena tidak diterima di teknik atau menghindaritidak suka
matematika.**
Kenapa ya?
Ya mungkin karena teknik kmia lebih populer di sini. Sebagian kita memilih kuliah di kimia, karena tidak diterima di teknik atau menghindari
Terus kalau dibilang jurusan kimia. Wajah mereka langsung berubah dan menatap tajam ke arah kita.
"Hmm...kimia. Jadi dosen, peneliti, guru, kerja di lab. Titik!" Begitulah kira - kira pandangannya. Memang kalian tidak ngomong begitu, tapi kata - kata itu terpampang besar - besar di wajah kalian.
"Hmm...kimia. Jadi dosen, peneliti, guru, kerja di lab. Titik!" Begitulah kira - kira pandangannya. Memang kalian tidak ngomong begitu, tapi kata - kata itu terpampang besar - besar di wajah kalian.
Seolah - olah seperti tidak mungkin seorang lulusan kimia bekerja di luar bidang itu. Seperti pengalaman teman saya yang bekerja perusahaan teknik dan rekayasa. Biasanya kliennya tidak percaya kalau dia bilang lululusan kimia. "Masak sih anak kimia mengambil lahannya anak teknik?" Begitu mungkin kira - kira dalam fikiran mereka.
Padahal Margaret Thatcher salah satu PM Inggris itu lulusan kimia Oxford.
Jangan - jangan dia mundur diri dari partainya bukan karena
kebijakannya yang konservatif dan kepemimpinannya yang keras. tapi gara -
gara karena diteror terus - terusan.
"Ibu Margaret Thatcher kan lulusan kimia. Harusnya jadi dosen, peneliti, guru dan kerja di lab. Bukannya jadi perdana mentri."
Oleh sebab itu, mungkin tidak akan ada teroris lulusan kuliah kimia.
"Hai, bro nanti kalau bisnya lewat kita ledakkan jembatannya." Kata si teroris A kepada temannya yang kita sebut saja si teroris B.
"Iya." Jawab teroris B.
"Ngomong- ngomong Bro dulu seolah di mana? Jago banget bikin bom."
"Kimia."
"Apa? Teknik kimia?"
"Bukan kimia murni."
"Hai, bro nanti kalau bisnya lewat kita ledakkan jembatannya." Kata si teroris A kepada temannya yang kita sebut saja si teroris B.
"Iya." Jawab teroris B.
"Ngomong- ngomong Bro dulu seolah di mana? Jago banget bikin bom."
"Kimia."
"Apa? Teknik kimia?"
"Bukan kimia murni."
Teroris A langsung melihat tajam ke teroris B. langsung lihat:
Hmm kimia ya. Jadi dosen, peneliti, guru atau kerja di lab. Titik!
Setelah itu selesai semua.
sumber foto : rdecom
*Biasanya untuk membedakan dengan teknik kimia, biasanya kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam disebutnya kimia murni. Kimia yangada manis - manisnya enggak ada teknik - tekniknya gitu.
** Ada seorang dosen matematika yangmenuduh berpendapat begini ketika memberikan kuliah kalkulus di anak - anak kimia. Kalau saya sih tidak setuju. Saya tidak kefikiran masuk matematika dan saya memang tidak suka matematika hehe.
Hmm kimia ya. Jadi dosen, peneliti, guru atau kerja di lab. Titik!
Setelah itu selesai semua.
sumber foto : rdecom
*Biasanya untuk membedakan dengan teknik kimia, biasanya kimia di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam disebutnya kimia murni. Kimia yang
** Ada seorang dosen matematika yang
0 comments:
Post a Comment