"Wahai para kucing di seluruh dunia. Bersabarlah kita semua. Bersabar untuk terus berpura-pura memasang tampang bodoh dan melakukan hal-hal konyol. Bergelut setiap melihat bola benang wol, mendengkur setiap tengkuk kita dielus-elus. Hal ini kita lakukan demi keberlangsungan bangsa kucing dimana pun. Ketika kita setiap dengan hal-hal di atas, umat manusia akan mengira bahwa kita adalah mahluk lucu dan menggemaskan. Setelah itu mereka mau merogoh kocek dalam-dalam untuk biaya makan, mandi dan biaya kebiri kita (ups). Demikian.
Keling menghentikan kegiatan tulis menulisnya. Ayah manusianya kebetulan lewat. Keling pun mulai menggesek-gesekkan kepala dan badannya ke kaki ayahnya ini.
"Aku melakukan ini demi keberlangsungan bangsa kucing," kata Keling dalam hati.
0 comments:
Post a Comment