oleh : hasan abadi kamil
Seorang trainer dari Lembaga Manajemen Terapan cukup ternama pernah menceritakan semacam "dirty little secret"-nya kepada para peserta sebuah kegiatan training for trainer (TFT).
Ceritanya pernah dia diundang mengisi pelatihan tentang keluarga di sebuah lembaga. Karena mempunyai kemampuan dan pengalaman yang sesuai dia pun menyanggupinya. Dan ternyata ketika hari - H, dia melihat para peserta adalah tokoh-tokoh nasional yang sejarah mengelola keluarganya tidak bermasalah dan ceritanya sukses-sukses. Sang trainer pun bermandikan keringat, seharusnya orang-orang inilah yang layak memberikan pelatihan bukan dia, begitu fikirnya. Kepercayaan diri yang sudah dipupuk kemarin-kemarin lenyap begitu saja.
Sebelum acara inti, pelatihan tersebut didahului dengan sambutan-sambutan. Dan selama itu menjadi waktu yang mendebarkan buat sang trainer. Dia terus memutar akal agar dia batal mengisi pelatihan. Akhirnya setelah beberapa menit dia pura-pura sakit perut. Dia meminta izin kepada panitia untuk pulang dan tidak bisa mengisi pelatihan. Dan sebelum ada balasan dari panita dia pun langsung balik kanan.
Rasanya tak percaya orang ini pernah melakukan ini. Dan saya berterima kasih orang ini telah jujur untuk menceritakannya.
Terkadang, setiap orang pernah mengalami semacam ini : pura-pura sakit agar tidak ketemu boss yang killer karena progress kerjaannya belum ada, mengaku sedang di luar kota ketika customer menelpon tentang komplen produknya, tiba-tiba tidak hadir dalam meeting karena belum ada persiapan dan lain sebagainya. Saya fikir ini manusiawi dan boleh dibilang semua pernah melakukan, terkadang orang butuh gerakan "memutar ke belakang" untuk mempersiapkan diri lebih baik bukan untuk lari dari tanggung jawab. Memang tipis bedanya.
0 comments:
Post a Comment