oleh : hasan abadi kamil
Dalam ekonomi ada istilah barang komplementer, seperti sepatu dan kaos kakinya, maka di makanan ada yang model-model begitu : tape ketan dan uli. Tape ketan untuk manis dan uli untuk asinnya. Tape ketan, di daerah tertentu, disajikan dengan dibungkus dengan daun jambu air.
Tape dan uli sama-sama berbahan baku beras ketan. Khusus untuk uli (ulen-sunda) dari beras ketan berwarna putih. Kalau tape ketan bisa ketan putih maupun hitam.
Menariknya ada satu mitos dalam proses pembuatan ketan. Penuh pantangan. Tidak boleh fikirannya gak boleh aneh-aneh. Pokoknya tidak boleh ini-itu.
"Saya heran Pak. Ibu saya dua kali bikin tape ketan gak jadi-jadi. Berasnya dah bagus. raginya juga dah bagus. Tapi kanyaknya dia fikirannya lagi kurang." Aku seorang supir yang asli betawi.
"Yah. tapenya gak jadi, abis ngomongin orang mulu ya." tudah sekeluarga ke sang Emak ketika tape ketannya gak jadi.
Alhasil boleh percaya boleh enggak tapi itulah kejadian. Makanya untuk penganan jenis ini jarang sekali ada orang yang buat.
0 comments:
Post a Comment