Kemarin gw dapet kabar duka dari seorang teman di SMP. Dua orang kawan telah mendahului kita menghadap-Nya. Satu orang namanya Ari bin Kwatin, temen di SDN Siluman Raya. Dan satu lagi Arni, temen di SMPN 1 Tambun Selatan. Ari meninggal karena komplikasi mag akut dan lever. Sedangkan Arni karena kanker otak.
Nama - nama ini melengkapi daftar teman yang sudah meninggal dunia yang lain. Sejenak gw sadar, bahwa gw juga bakalan mati juga. Apalagi usia sudah over 30. Umat Muhammad, manusia modern rata - rata usianya 64 tahun. Setengah jatah hidup sudah gw habiskan.
Dunia ini ibaratnya seperti ruang tunggu atau tempat antrian. Kita sedang menunggu panggilan dan kapan giliran dipanggil oleh-Nya. Kita tidak pernah tahu kapan, di mana dan dengan cara apa. Tinggal mendengar "suara panggilan petugas" dan melihat tiket antrian yang kita pegang. Wah, giliran gw nih.
Cuma berharap, kalau giliran gw tiba, gw sudah punya bekal yang cukup, ridho meninggal dunia fana ini dan meninggalkan generasi yang lebih kuat. Amien
Wow. Dah lama nggak singgah kesini, tiba-tiba ketemu tulisan SD Siluman Raya. Serius tuh Kang Hasan. Parah amat :) Btw, saya baru dapet hadist tentang ending yang membanggakan, hadistnya sbb:
ReplyDelete“Sesungguhnya bila seorang yang beriman hendak meninggal dunia dan memasuki kehidupan akhirat, ia didatangi oleh segerombol malaikat dari langit. Wajah mereka putih bercahaya bak matahari. Mereka membawa kain kafan dan wewangian dari surga. Selanjutnya mereka akan duduk sejauh mata memandang dari orang tersebut. Pada saat itulah Malaikat Maut ‘alaihissalam menghampirinya dan duduk di dekat kepalanya. Setibanya Malaikat Maut, ia segera berkata: “Wahai jiwa yang baik, bergegas keluarlah dari ragamu menuju kepada ampunan dan keridlaan Allah”. Segera ruh orang mukmin itu keluar dengan begitu mudah dengan mengalir bagaikan air yang mengalir dari mulut guci. Begitu ruhnya telah keluar, segera Malaikat Maut menyambutnya. Dan bila ruhnya telah berada di tangan Malaikat Maut, para malaikat yang telah terlebih dahulu duduk sejauh mata memandang tidak membiarkannya sekejap pun berada di tangan Malaikat Maut. Para malaikat segera mengambil ruh orang mukmin itu dan membungkusnya dengan kain kafan dan wewangian yang telah mereka bawa dari surga. Dari wewangian ini akan tercium semerbak bau harum, bagaikan bau minyak misik yang paling harum yang belum pernah ada di dunia. Selanjutnya para malaikat akan membawa ruhnya itu naik ke langit. Tidaklah para malaikat itu melintasi segerombolan malaikat lainnya, melainkan mereka akan bertanya: “Ruh siapakah ini, begitu harum.” Malaikat pembawa ruh itupun menjawab: Ini adalah arwah Fulan bin Fulan (disebut dengan namanya yang terbaik yang dahulu semasa hidup di dunia ia pernah dipanggil dengannya).” (HR Imam Ahmad, dan Ibnu Majah)
Peluk untuk Kang Hasan, semoga Allah mengabulkan cita-cita kematian khusnul khatimah bagi kita dan keluarga. Amin dua rebu x
Komentarnya lebih berbobot dari tulisannya. Jadi makin kaya. hatur nuhun Kang.
ReplyDeleteNama Siluman Raya memang ada di daerah Kp. Siluman, Desa Mangun Jaya Kecamatan Tambun Selatan, Kab Bekasi.
Enggak tahu kenapa disebut kampung Siluman. Kampung Siluman juga berdekatan dengan kampung Buwek. Buwek itu artinya burung hantu :)