Buat siapa pun, baik yang sedang di atas maupun di bawah ada hal yang perlu kita ingat. Keberhasilan kita ini bukan murni dari upaya kita semata. Namun jangan dibalik, karena tanpa berupaya kita tidak akan mencapai apa-apa.
Ada yang bilang, bukan kitanya yang hebat, namun Tuhan yang membuat kita hebat. Maksudnya apa, bisa saja kita mencapai puncak karir atau prestasi atau apa pun, karena Tuhan yang memampukan kita. Misalnya, ada yang lebih baik namun tidak punya kesempatan, ada yang lebih pintar namun tidak ada pendukungnya dan lain sebagainya. Mata ini telah bertemu dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan yang hebat namun pencapaiannya biasa-biasa saja, karena mereka belum memperoleh kesempatan.
Jadi ibarat main tinju, kita selalu menang karena lawan tanding kita selalu dipilih yang kemampuannya lebih rendah dari kita.
Ada teori yang mengatakan bahwa kinerja seseorang itu merupakan akumulasi dari kontribusi individu, kontribusi sistem dan kontribusi interakasi antar sistem-individu.
Di tempat saya bekerja saya melihatnya. Ada seorang yang dipekerjakan dengan portofolio yang bagus, sederet pengalaman yang mentereng, tidak berdaya apa-apa waktu di kantor kamu. Ibarat tentara Amerika yang diterjunkan di Vietnam.
Mungkin di tempat lamanya dia bisa bagus karena sistemnya sudah mendukung dan tersedia support system yang mumpuni. Tinggal menjalankan saja dan semuanya berjalan dengan baik. Di sini, seperti medan perang gerilya, Tidak ada bawahan yang bisa diandalkan, prosedurnya belum ada, datanya belum tersedia dan lain-lain. Jadi dia harus memulainya dari NOL. Ibaratnya dia harus babat alas terlebih dahulu. Di sini benar-benar dibutuhkan kemampuan individu yang di atas rata-rata. Kalau atasan saya bilang yang memang beneran pinter.
Jadi perlu kita ingat, untuk selalu merendahkan diri, bahwa apa yang kita capai adalah kontribusi berbagai pihak, dan sistem serta jangan lupa Tuhan yang menguasai alam semesta ini.