Saya punya teman. Waktu kuliah dia bercita-cita ingin menjadi profesional. Mau menjadi direktur sebuah perusahaan terkenal. Bahkan untuk mendukung cita-citanya ini, dia sampai meminta ke salah seorang dosen untuk memberi nilai yang bagus guna mendongkrak performa IPK-nya.
Namun baru lulus, dia banting stir menjadi seorang pengusaha. Ajakan dari temannya untuk menekuni usaha distribusi telah mengubah cita-citanya. Sampai hari ini beberapa kali jenis usaha sudah dia lakoni. Jadi dari mulai lulus sampai sekarang, tak pernah sekali pun dia melamar menjadi seorang pekerja.
Saya punya teman yang menghabiskan sekolah dan kuliah yang sama. Namanya mahasiswa waktu itu, masih idealis dan belum mempunyai tanggungan apa-apa, beberapa dari kami bercita-cita untuk menjadi pengusaha. Berbeda dengan teman saya ini. Setiap ada obrolan menjadi pengusaha, teman saya ini mengeluarkan statement yang jelas : saya mau jadi pegawai saja. Menurutnya dia tidak cocok untuk menjadi seorang pengusaha.
Nah sekarang dia berkiprah di bidang usaha per-gas-an. Cita-citanya berubah, ketika dia sedang asyik-asyiknya meniti karir di sebuah BUMN, ada permintaan keluarga untuk tidak meneruskan di BUMN. Alasannya saya sendiri tidak tahu. Yang saya tahu, tiba-tiba dia sudah bergabung dengan teman-temannya yang sudah berkecimpung di usaha gas.
Berbeda lagi dengan kawan yang satu. Sejak awal kuliah sampai lulus, dia selalu menyuarakan untuk menjadi seorang pengusaha. Buku-buku dan seminar tentang wiraswasta sudah banyak diambil ilmunya. Begitu kuat image yang terbentuk ketika dia mau mengulang sebuah mata kuliah, salah seorang teman mempersoalkan. "Buat apa kamu mengulang kuliah? Saya mau memperbaiki IPK, jawab teman saya itu. Loh, kamu kan mau jadi pengusaha. Tidak perlu IPK yang tinggi-tinggi.
Singkat cerita, sekarang teman saya sudah belasan tahun menjadi seorang pegawai yang baik. Sudah beberapa kali berpindah perusahaan.
Jadi sah-sah saja kita mau bercita-cita apa saja, asal cita-citaya yang baik. Namun di atas semua rencana itu, ada Alloh yang Maha Kuasa yang menentukannya. So, kalau kamu punya cita-cita apa?
0 comments:
Post a Comment