oleh : hasan abadi kamil
"Akhirnya gua memilih untuk turun jabatan. Dari kepala bagian, hanya menjadi staff biasa." Sebuah akhir yang sebenarnya luar biasa, namun teman saya menceritakan dengan biasa - biasa saja, seperti halnya bahwa bulan depan premium tidak akan pernah naik.
Awalnya kucoba menelisik sudut - sudut matanya, berharap sebuah aliran sungai sebagai pemungkas cerita mengalir. Ternyata tidak aku kecele. Tidak kutemukan di sana.
Dan semuanya berubah menjadi kekaguman : seorang teman memilih demosi, karena kurang performance. hebat. Dia tidak ingin ketidakperformance-an menghambat yang lain. HEBAT. Harusnya kamu jadi anggota dewan atau presiden jadi tidak perlu demo atau bakar diri kalau tidak performance.
"Akhirnya gua memilih untuk turun jabatan. Dari kepala bagian, hanya menjadi staff biasa." Sebuah akhir yang sebenarnya luar biasa, namun teman saya menceritakan dengan biasa - biasa saja, seperti halnya bahwa bulan depan premium tidak akan pernah naik.
Awalnya kucoba menelisik sudut - sudut matanya, berharap sebuah aliran sungai sebagai pemungkas cerita mengalir. Ternyata tidak aku kecele. Tidak kutemukan di sana.
Dan semuanya berubah menjadi kekaguman : seorang teman memilih demosi, karena kurang performance. hebat. Dia tidak ingin ketidakperformance-an menghambat yang lain. HEBAT. Harusnya kamu jadi anggota dewan atau presiden jadi tidak perlu demo atau bakar diri kalau tidak performance.