Ojol Yang Nyaman
Dari jenis motor yang dikendarainya kita bisa menebak motivasi terdalam dari seorang pengemudi ojol. Apakah dia melakukan ini sebagai mata pencaharian utama, sampingan atau sekedar aktualisasi diri. Kalau kondisi motornya sudah seperti masa-masa perjuangan dan termasuk tipe yang irit bensin, kemungkinan besar dia menjadikan ojol sebagai mata pencaharian utama. Kalau motornya mulus dan termasuk motor yang boros bensin, seperti motor laki boleh diduga motifnya adalah sebagai sampingan atau aktualisasi diri.
Pada suatu kesempatan saya naik ojol dengan motor PCX Honda. Setahu saya motor ini harganya lebih mahal dibandingkan dengan rekan sejawatnya NMAX Yamaha.
"Boleh juga Bang motornya," kata saya.
"Harganya berapaan bang?"
"Ada deh."
"Kan mahalan ini dibandingkan NMAX."
"Iya. Tapi ini memang lebih enak." Saya pun mengamininya. Yang ini lebih empuk suspensinya ketika membonceng dibandingkan pesaingnya.
Dari sini mulailah kami ngobrol ngalor ngidul. Hingga ada satu bagian pembicaraan yang tidak pernah saya lupakan.
"Saya jadi ojol sampingan aja. Saya ingin kerjanya nyaman. Makanya semua safety." Saya perhatikan seluruh tubunya. Dia menunjukkan dia memakai sarung tangan, helm SNI dan memakai buff pelindung muka. "Dan saya narik cuma setengah hari."
0 comments:
Post a Comment