oleh : hasan abadi kamil
Di sebuah jumat siang, begitu selesai menyalami saya dan mertua saya di halaman mesjid Mekar Indah Cikarang Baru, dia buru-buru menuntun sepedanya menuju rumahnya.
"Saya makan siang dulu, abis itu harus masuk kantor lagi sebelum jam satu. Saya lead by example. Saya ingin anak buahnya saya tidak telat masuk, ya saya juga jangan telat."
Saya salut atas sikap bapak itu. Saya tahu arti lead by example; ibda bi nafsik; ing ngarso sing tulodo atau guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Jangan pernah berharap sebuah perubahan yang diharapkan kalau dari sang pemimpin tidak memulainya dari dirinya sendiri.
"Kalau gua sih biasa masuk jam setengah delapanan" begitu kata teman ketika tahu kebiasaan saya masuk kerja sebelum jam tujuh pagi. Padahal jam masuk di tempat kerja saya dan pabrik dia sama - sama tujuh pagi waktu indonesia barat (WIB). Terakhir saya dengar dia "terpaksa" masuk sebelum jam tujuh pagi, karena anak buahnya ikut-ikutan telat seperti bossnya.
Dalam sebuah perubahan perlu sebuah sample atau contoh sehingga orang-orang sekitarnya bisa mengikuti perubahan itu. Ketika turun perintah sholat Nabi Muhammad SAW bersabda sholatlah seperti aku sholat. Dia mencontohkan bagaimana wujud sholat itu didirikan.
Pernah suatu saat Nabi memerintahkan mencukur rambut, memotong hewan kurban dan bertakbir. Namun tak ada seorang sahabat dan pengikutnya melakukan apa yang diperintahkan. Dengan sedikit kecewa dia kembali ke dalam tenda dan curhat ke istrinya.
Istrinya hanya menyarankan agar Kanjeng Nabi melakukan terlebih dahulu. Nabi pun mengikuti saran istrinya. Dia keluar tenda dan mencukur rambut, motong hewan kurban serta bertakbir. Setelah itu para sahabat dan pengikutnya melakukan apa yang dilakukan nabi.
Benar ungkapan seeing is believing; kalau kagak tahu juntrungannya kagak bakalan ngerti dan mau melakukan. Sama seperti halnya yang dialami oleh seorang teman yang ingin tempat kerjanya menerapkan visual control tapi belum terlaksana juga karena dia belum bisa ngasih contoh bagaimana hal itu diterapkan di lingkungan kerja.
Makanya saya sempat termenung ketika membaca status seorang teman SMA yang berbunyi banyak orang ingin mengubah dunia, namun lupa untuk mengubah dirinya.
0 comments:
Post a Comment