Thursday, January 6, 2011

Cerita dari POSCO

oleh : hasan abadi kamil

Setelah selesai ribut-ribut soal Krakatau Steel yang dibeli Posco, saya ingin cerita sedikit soal Posco.

Posco singkatan dari Pohan Steel Corp merupakan salah satu perusahaan baja terbaik dunia. Pada bulan November lalu seorang pegawai KS menceritakan kehebatan Posco. Mereka bisa meningkatkan produktivitas dua kali lipat dengan jumlah karyawan berkurang setengahnya. Artinya Posco mengalami kenaikan empat kali lipat. Bahkan ketika baru "gabung" orang-orang Korea sudah siap dan sibuk untuk menggarap joint venture ini. Sampai seorang karyawan KS mengakui keteteran mengimbangi kecepatan mereka bekerja.

Ada sebuah cerita menarik dari Posco. Atasan saya dulu pernah diundang ke Posco karena Posco sedang mengalami penurunan kualitas dari baja yang dihasilkannya. Semua ahli dari seluruh dunia diundang untuk memecahkan masalah tersebut. Seperti yang kita ketahui proses pembuatan baja sudah full automatic, campur tangan manusia sangat sedikit sekali.

Setelah sekian lama masalah ini tidak terpecahkan, sampai pada suatu hari Direkturnya melihat para managernya sedang bermain golf.

"Saya tahu penyebabnya." Ujarnya.

Sejak hari itu para managernya dilarang untuk main golf, dan setelah itu masalah penurunan kualitas baja bisa ditangani.

Dari cerita ini, memang tidak masuk akal. Mana ada hubungan antara para manager yang maen golf dan kualitas produk. Tapi itulah yang terjadi. Dengan "meluangkan" waktu bermain golf, keseriusan dan konsentrasi akan pekerjaan berkurang, sehingga muncul masalah.

Sunday, January 2, 2011

Di Rumah Aja

oleh : hasan abadi kamil

Malam pergantian tahun sudah usai. Dan biasanya pada hari-hari berikutnya ada yang nanya : kemarin tahun baru kemana aja?

Seperti tahun-tahun sebelumnya, saya cuma jawab : di rumah aja.

Bagi kami sekeluarga, tidak merayakan tahun baru bukan karena itu budaya impor yang merusak aqidah (karena bukan dari Islam) melainkan hari dimana 1 Januari tidak ada bedanya dengan hari-hari biasanya. Apalagi harus rela bermacet-macet segala dan mengeluarkan biaya yang tidak murah.

Dan khusus tahun ini kami tidur larut malam, karena anak kami menangis semalaman, takut mendengar bunyi-bunyian petasan dari perayaan tahun baru. Baru hari pertama di tahun baru aja dah bikin susah orang.