Friday, April 29, 2011

NYEBOKIN

oleh : hasan abadi kamil

Saya hanya bisa bergidik, ketika keponakan saya dicebokin pantatnya oleh bapaknya, yang notabene abang saya sendiri.

"Entar juga lu bakalan begini kalau punya anak."Abang saya cuma ngomong ini.

Sekarang saya sudah menikah dan mempunyai seorang anak laki - laki yang "gemas menggemaskan" (kayak istilah suci mensucikan di bab thaharah kitab fiqih). Ini istilah suka - suka saya yang subyektif 1000%, karena tak ada orang tua yang tidak narsis atas anaknya di muka bumi ini.

Kembali ke soal nyebokin, sekarang saya juga melakukan hal ini. Nyebokin pantat anak saya ketika memandikannya. Nyebokin pantat anak saya dengan tisu basa karea pup. Untuk yang terakhir saya masih menerapkan mekanisme perlindungan diri dengan menahan nafas selama proses nyebokin.

Istilah nyebokin juga bisa digunakan proyek atau pekerjaan yang di tengah - tengah diserahkan ke kita, karena tidak on progress. Istilah dangdutnya mah "kau yang mulai, aku yang mengakhiri". Hiks.

Sejujurnya hal ini memang tidak mengenakan. Seperti halnya nyebokin itu sendiri. Kalau nyebokin p*nt*t sendiri sih gak apa - apa, kalau p*nt*t orang lain?

Dapat limpahan proyek/ kerjaan orang lain bisa kita pandang dalam beberapa hal. Di satu sisi diri kita diakui kapabilitasnya. "Biar beres biar dikerjain sama si anu aja. Kalau sama si ini mah gak beres - beres." Di satu sisi nambah - nambah kerjaan. Kalau sudah begini mau bagaimana lagi. Mari kita lihat sisi positifnya saja.

Tuesday, April 26, 2011

Ngimpi Siang Bolong

oleh : hasan abadi kamil

Pernah saya berkhayal seperti ini. Di sela - sela waktu sebagai kelas pekerja saya masih bisa melakukan kegiatan berbudaya : menulis. Jenis tulisan yang dihasilkan, memperkuat posisi saya sebagai pengkhayal, kebetulan adalah membuat novel dan sejenisnya.

Hingga suatu saat novel yang saya release laku keras di pasaran dan dicetak ulang berkali - kali. Untuk melengkapi kesuksesan tersebut saya diundang seminar, talk show di mana - mana; tidak lupa pake acara tanda tangan buku kepada para penggemar buku - buku saya. Untunglah tidak ada yang pingsan karena berdesak - desakan seperti menonton konser musik.

Puncaknya, Andi F. Noya pun meminta saya untuk hadir di acara K!CK ANDY. Wow! Senangnya bisa hadir di tivi. Kemarin - kemarin cuma bisa lihat orang masuk tivi, sekarang saya ada di dalam tivi hehehe.

"Mengapa Anda menulis novel?" Pertanyaan pertama dilontarkan oleh Bung Andy.

Kira - kira saya akan jawab seperti ini :

"Diantara rutinitas kerja, dari tujuh pagi sampai lima sore, senin sampai jumat serta segala keterbatasan saya menikmati weekend maka menulis menjadi pilihan terbaik untuk rekreasi."

"Saya baca di koran, bahwa novel Anda sebentar lagi akan difilmkan. Beberapa produser ternama sudah menemani Anda?"

"Betul Pak Andy. Bagi saya siapa pun produsernya, kalau novel saya di-film-kan saya hanya minta dua syarat."

"Apa saja syaratnya itu?"

"Satu untuk hair dan make up pake produk W*rd*h (di blog gak boleh nyebut merek hehehe) tempat saya bekerja. Kedua untuk pemeran utama, saya tidak bersedia."

"Kenapa Anda tidak mau jadi pemeran utama?"

"Bukan apa - apa Pak Andy, dalam novel yang difilmkan peran utamanya seorang perempuan. Jelek - jelek begini saya masih normal."

"Hahahahahahahaha" Suara audiens tertawa.

"Ngomong - ngomong, dari tadi kita sudah ngalor ngidul ngomongin novel ini, kok saya belum tahu judul novelnya? " Tiba - tiba Bung Andy mengeluarkan pertanyaan yang saya amat sangat hindari.

Keringat dingin mulai mengalir deras. Otak saya beku, lidah saya kelu.

"Hmmmm.....namanya juga mimpi, jadi judulnya saya belum ada."Akhirnya meluncur kata - kata itu dari mulut saya.

"Yah...Bangun dah subuh!!!" Istri saya mengguncang - guncang bahu saya.