Monday, August 31, 2020

Buah Sarua Keneh

buah sarua keneh alias buah apel


Buah sarua keneh? Ada yang tahu tidak? Mungkin hanya orang Sunda di Jawa Barat yang mengetahui buah yang satu ini.

Ini cerita saya dapatkan dari guru saya waktu kelas 5 SD. Jadi ceritanya begini, ada seorang wisatawan manca negara alias bule sedang berbelanja di pasar di daerah Jawa Barat. Ternyata biar pun orang asing, bule ini mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia.

Sukses atau Gagal itu Hasil Akhir. Yang Penting Usaha

sukses atau gagal itu kondisi akhir. usaha yang penting


Di situs profesional Linkedin, ada yang posting soal dirinya. Dia dikritik temannya sebagai orang yang kaya pengalaman, miskin prestasi. Maksudnya adalah di dalam CV-nya dia tidak mencantumkan achievement selama dia bekerja.

Alasan dia cukup sederhana, namun dalam. Dia tidak mau mengklaim bahwa keberhasilan dia itu semata-mata hanya kerja keras dia sendiri. Ada peran Alloh SWT dan orang lain di belakangnya. Seperti dia pernah mencapai sales 110%. Dia meragukan itu hanya hasil dia sendiri. Ini hasil bersama-sama. Banyak orang yang berkontribusi di sini.

Thursday, August 27, 2020

Keling Sang Pemberani

Keling, kucing kami yang sekujur tubuhnya berwarna hitam, sampai ke kumis, hidung dan telapak kaki mempunyai musuh yang cukup ganas. Namanya si George. Awalnya kami panggil si oren karena memang warnanya oranye. Baru tahu namanya George, diberi tahu oleh tetangga diaman kucingnya pernah dikalahkan oleh George.

George ini tipikal kucing yang agresif. Dia akan menyerang setiap kucing jantan yang mengurangi peluang dia mendekati para kucing betina di komplek. Dia tak segan-segan untuk melukai lawannya. Rekor terkejamnya adalah dia pernah menggigit anak kucing depan rumahnya sampai mati.

Dihitung-hitung, sejak kedatangan Keling di rumah kami, sudah empat kali terjadi perkelahian. Perkelahian pertama adalah yang paling parah. Pangkal lengan kanan depan Keling terluka. Lukanya cukup dalam. Butuh waktu seminggu lebih untuk sembuh dari lukanya. Namun makin ke sini, makin sedikt lukanya. Bahkan di perkelahian terakhir dia tidak terluka sama sekali. Dia sudah pandai melakukan tindakan menghindari serangannya : jurus langkah kaki seribu.

Namun yang perlu saya banggakan dari Keling, dia tidak pernah mengalami traumati karena berkelahi dengan George. Padahal rumah kami dengan rumah pemilik George itu hanya terpisah jalan besar saja. Kucing tetangga saya yang pernah berkelahi dengan George sampai-sampai tidak berani untuk keluar dari rumah.

Sore ini telah terjadi sesuatu yang luar biasa. Seperti biasa Keling suka duduk-duduk santai dekat rumah. Kebetulan di sebrang terlihat George sedang duduk-duduk santai juga. Saya yang mengetahui reputasi George ketar-ketir. Takut ada penyerangan brutal ke Keling. Namun reaksi Keling biasa saja. Saya juga jadi tenang. Saya amati pergerakan antara Keling dan George. 

Tanpa saya duga, Keling melakukan hal di luar perkiraan saya. Dia bukan balik kanan untuk masuk ke rumah, malah mendekati George. Mula-mula dia bergera beberapa langkah. George bergeming. Dia masih santai-santai saja. Keling menambah beberapa langkah lagi dan dia terus diam. Sesekali dia menengok saya. Saya hanya terdiam. Keling terus melakukan langkahnya. Dia melakukan ini berkali-kali sampai jarak dia dengan George hanya 1 meteran.  Pas satu meter ini George tidak tinggal diam, dia langsung bangkit dari duduknya dan berlari dengan kencang. Keling yang lebih muda dan lebih kecil berlari dengan cepat. Buru-buru dia berlari menuju rumah dan langsung menuju lantai 2. Saya yang sudah menduga serangan ini, sudah memberi peringatan ke George untuk mengurungkan niatnya. Namun dia terus mengejar Keling. Ketika tubuhnya melewati saya, spontan kaki kanan saya memberi sambutan selamat datang. Ujung kaki saya mengenai perutnya. Dia pun terjatuh. Setelah itu dia pergi menyelamatkan diri. Sebuah kerja sama yang apik antara kucing dan pemiliknya.



Monday, August 24, 2020

Sampai Malaikat Pun Meremehkan

Sebuah percakapan imaginer, antara seorang suami dengan istrinya

"Bu, kalau hidup kita ini tidak dianggap orang. Baik karena status atau apa yang kita miliki mudah-mudahan ini adalah sebuah jalan. Jalan menuju surga. Terbiasa diremehkan orang, diacuhkan dan dianggap tidak ada, sehingga para malaikat di alam kubur lupa bertanya. Malaikat lupa menimbang amal kebaikan kita. Sehingga kita bisa nyelonong masuk surga."

"Aamiin"

Kalau pun ini benar-benar terjadi, tidak apa-apa kita menanggungnya, karena dunia ini adalah fana.

Sunday, August 23, 2020

Dunia Fana

Untunglah dunia ini fana. Semua ada akhirnya. 

yang lapar akan kenyang.

yang sakit akan sembuh.

yang sedih akan ceria

yang sendiri akan ditemani

yang terputus akan tersambung

yang diam akan bergerak

yang gelap akan terang

suatu hari nanti.

Wednesday, August 19, 2020

Cita-cita yang Tertukar

Saya punya teman. Waktu kuliah dia bercita-cita ingin menjadi profesional. Mau menjadi direktur sebuah perusahaan terkenal. Bahkan untuk mendukung cita-citanya ini, dia sampai meminta ke salah seorang dosen untuk memberi nilai yang bagus guna mendongkrak performa IPK-nya.

Namun baru lulus, dia banting stir menjadi seorang pengusaha. Ajakan dari temannya untuk menekuni usaha distribusi telah mengubah cita-citanya. Sampai hari ini beberapa kali jenis usaha sudah dia lakoni. Jadi dari mulai lulus sampai sekarang, tak pernah sekali pun dia melamar menjadi seorang pekerja.

Saya punya teman yang menghabiskan sekolah dan kuliah yang sama. Namanya mahasiswa waktu itu, masih idealis dan belum mempunyai tanggungan apa-apa, beberapa dari kami bercita-cita untuk menjadi pengusaha. Berbeda dengan teman saya ini. Setiap ada obrolan menjadi pengusaha, teman saya ini mengeluarkan statement yang jelas : saya mau jadi pegawai saja. Menurutnya dia tidak cocok untuk menjadi seorang pengusaha.

Nah sekarang dia berkiprah di bidang usaha per-gas-an. Cita-citanya berubah, ketika dia sedang asyik-asyiknya meniti karir di sebuah BUMN, ada permintaan keluarga untuk tidak meneruskan di BUMN. Alasannya saya sendiri tidak tahu. Yang saya tahu, tiba-tiba dia sudah bergabung dengan teman-temannya yang sudah berkecimpung di usaha gas.

Berbeda lagi dengan kawan yang satu. Sejak awal kuliah sampai lulus, dia selalu menyuarakan untuk menjadi seorang pengusaha. Buku-buku dan seminar tentang wiraswasta sudah banyak diambil ilmunya. Begitu kuat image yang terbentuk ketika dia mau mengulang sebuah mata kuliah, salah seorang teman mempersoalkan. "Buat apa kamu mengulang kuliah? Saya mau memperbaiki IPK, jawab teman saya itu. Loh, kamu kan mau jadi pengusaha. Tidak perlu IPK yang tinggi-tinggi.

Singkat cerita, sekarang teman saya sudah belasan tahun menjadi seorang pegawai yang baik. Sudah beberapa kali berpindah perusahaan.

Jadi sah-sah saja kita mau bercita-cita apa saja, asal cita-citaya yang baik. Namun di atas semua rencana itu, ada Alloh yang Maha Kuasa yang menentukannya. So, kalau kamu punya cita-cita apa?

Namanya juga manusia. Berubah Juga

Namanya juga manusia. (Ada kemungkinan) berubah juga.

- anonim-

Dulu ada teman tidak terlalu suka sepak bola. Dia tidak tahu para pemain dan klub-klub sepak bola di Indonesia maupun dunia. Dan jangan harap pula dia mau bela-belaina untuk menontonn siaran langsung pertandingannya, yang kadang-kadang terjadi di pagi buta.

Beberapa tahun terakhir, ada perubahan. Dia jadi suka sepak bola, walau pun hanya sebatas menjadi fans salah satu klub raksasa di Inggris. Dia suka memakai kaos, atribut dan ikut membahas klub tersebut. Tidak lupa menyelipkan sloga-slogan menyemangati timnya di group whats app. Terasa aneh, kalau dibandingkan dengan waktu kuliah dulu. Namanya manusia, ada kemungkinan untuk berubah.

Ketika kuliah saya mempunyai seorang teman yang menjadi aktivis kampus. Anaknya pintar sekali baik secara akademis maupun sosial. Namun walau pun aktivis, tidak ada tanda-tanda stereotipe aktivis yang melekat : gondrong, suka membuat puisi dan naik gunung seperti Soe Hok Gie, dan lain sebagainya. Dia lebih mirip seorang mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik.

Beberapa tahun terakhir ini juga ada perubahan. Dia jadi suka membuat puisi. Beberapa diposting di group whats app. Malah dia membuat akun social media sendiri. Luar biasa. Kalau membaca karya-karyanya, dia banyak terinspirasi oleh WS Rendra. 

Kalau difikir-fikir, hal ini membuat saya tersenyum. Namanya juga manusia, ada kemungkinan untuk berubah.

Pada waktunya ada orang yang berubah, dalam arti lebih baik atau lebih buruk. Banyak hal yang dihadapi, sehingga itu mendorong seseorang menjadi berubah. Kalau kamu, apa sudah berubah juga?

Thursday, August 6, 2020

Menang, Karena Lawannya Lebih Lemah dari Kita

Buat siapa pun, baik yang sedang di atas maupun di bawah ada hal yang perlu kita ingat. Keberhasilan kita ini bukan murni dari upaya kita semata. Namun jangan dibalik, karena tanpa berupaya kita tidak akan mencapai apa-apa.

Ada yang bilang, bukan kitanya yang hebat, namun Tuhan yang membuat kita hebat. Maksudnya apa, bisa saja kita mencapai puncak karir atau prestasi atau apa pun, karena Tuhan yang memampukan kita. Misalnya, ada yang lebih baik namun tidak punya kesempatan, ada yang lebih pintar namun tidak ada pendukungnya dan lain sebagainya. Mata ini telah bertemu dengan orang-orang yang mempunyai kemampuan yang hebat namun pencapaiannya biasa-biasa saja, karena mereka belum memperoleh kesempatan. 

Jadi ibarat main tinju, kita selalu menang karena lawan tanding kita selalu dipilih yang kemampuannya lebih rendah dari kita.

Ada teori yang mengatakan bahwa kinerja seseorang itu merupakan akumulasi dari kontribusi individu, kontribusi sistem dan kontribusi interakasi antar sistem-individu.

Di tempat saya bekerja saya melihatnya. Ada seorang yang dipekerjakan dengan portofolio yang bagus, sederet pengalaman yang mentereng, tidak berdaya apa-apa waktu di kantor kamu. Ibarat tentara Amerika yang diterjunkan di Vietnam. 

Mungkin di tempat lamanya dia bisa bagus karena sistemnya sudah mendukung dan tersedia support system yang mumpuni. Tinggal menjalankan saja dan semuanya berjalan dengan baik. Di sini, seperti medan perang gerilya, Tidak ada bawahan yang bisa diandalkan, prosedurnya belum ada, datanya belum tersedia dan lain-lain. Jadi dia harus memulainya dari NOL. Ibaratnya dia harus babat alas terlebih dahulu. Di sini benar-benar dibutuhkan kemampuan individu yang di atas rata-rata. Kalau atasan saya bilang yang memang beneran pinter.

Jadi perlu kita ingat, untuk selalu merendahkan diri, bahwa apa yang kita capai adalah kontribusi berbagai pihak, dan sistem serta jangan lupa Tuhan yang menguasai alam semesta ini.