Sunday, December 22, 2019

[Food for Though] ISO 9001 : 2008

Please answer these questions for known our intend implementation ISO 9001

1. Is our management system the way we run our business or is it simply a set of documents we used to show compliance with ISO 9001?

2. If we document what we do, can we be sure that will be documenting everything that affects our ability to satisfy our customers?

3. What is more important for us to sustain succes, is it to achieve objectives or get ticks in boxes?

4. Do we want out staff to learn new skills that will help us improve our performance or do we want them to learn how to catch us out?

5. Is our goal to survive the audit or to improve our performance?

6. Do we want our third party auditors to prove us that our system is effective or simply tell us if it is compliant with ISO 9001?

4% dari GDP

Menurut laporan International Labour Organization (ILO) tahun 2006 kerugian akibat kecelakaan kerja mencapai 4% dari GDP suatu negara. Artinya dalam skala industri, kecelakaan dan penyakit akibat kerja menimbulkan kerugian 4 persen dari biaya produksi berupa pemborosan terselubung (hidden cost) yang dapat mengurangi produktivitas yang pada akhirnya dapat mempengaruhi daya saing suatu negara.

Show Me The Money!

"Show me the money!" not "Tell me the money!"


This quote describre people more easier think with picture than words... We may familiar with "satu gambar lebih berarti dibandingkan seribu kata-kata" quote.

Persyaratan Keselamatan Kerja


-->
Persyaratan keselamatan kerja menurut Undang-undang No.1 Tahun 1970 adalah sebagai berikut :
  1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
  2. Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
  3. Mencegah dan mengurangi bahaya kebakaran
  4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri dalam kejadian kebakaran atau kejadian lain
  5. Memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan
  6. Memberikan alat pelindung diri bagi pekerja
  7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran.
    Berkaitan dengan keselamatan lingkungan kerja, pencemaran atau buangan industri serta kesehatan kerja
  8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik fisik, maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan
    Berkaitan dengan aspek kesehatan kerja dan higiene industri
  9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
  10. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
  11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang baik
  12. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban
  13. Memperoleh keserasian antar tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
  14. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
  15. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
  16. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
  17. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
    Berkaitan dengan aspek ergonomi di tempat kerja
  18. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
    Berkaitan dengan keselamatan transportasi baik darat, laut dan udara
  19. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
    Berkaitan dengan keselamatan konstruksi dan bangunan mulai dari pembangunan sampai penempatannya
  20. Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan, dan penyimpanan barang
    Syarat ini berkaitan dengan kegiatan pelabuhan dan pergudangan
  21. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
    Berkaitan dengan keselamatan ketenagalistrikan
  22. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahayanya menjadi bertambah tinggi.

8 Prinsip K3

8 Prinsip K3
1. Safety is an ethical responsibility
2. Safety is a culture not a program
3. Management is responsible
4. Employees must be trained to work safely
5. Safety is a condition of employment
6. All injures are preventable
7. Safety programs must be site specific
8. Safety is good business

International Assocition of Safety Professional (IASP)

Cita-Cita Yang Jangan Terkabul

Ada seorang maling yang baru tertangkap dalam menjalankan aksinya. Fakta yang cukup menarik adalah bahwa pemilik rumah yang dia curi dan yang menangkapnya adalah teman-temannya semasa sekolah dulu.

Dalam sebuah interogasi polisi menanyakan motifnya dalam melakukan aksinya.
"Mengapa kamu mencuri rumah temanmu sendiri?"
"Saya ingin bersilaturahmi Pak. Saya ingin bersilaturahmi dengan teman saya yang sudah kaya raya dan yang sudah menjadi polisi."


Bu Guru : "Amir, apa cita-citamu?"
Amir      : "Menjadi orang kaya, Bu."
Bu Guru : "Budi, apa cita-citamu?"
Budi       : "Menjadi polisi, Bu."
Bu Guru : "Carli, apa cita-citamu?"
Carli       : "Anu Bu. Saya ingin menjadi maling."
Bu Guru : "Apa?"
Carli       : "Iya. Amir sudah jadi  orang kaya. Budi sudah jadi polisi. Mereka teman dekat saya. Saya ingin terus bersilaturahmi dengan mereka. Kalau saya mencuri rumah Amir, saya bisa berrtemu Amir sekaligus bertemu Budi. Begitu Bu Guru."

Saturday, December 21, 2019

Hobi Kamu Mengikuti Hobi Pimpinan


Suatu hari pernah saya bercakap-cakap dengan seorang konsultan mengenai penerapan 5R (ringkasi-rapi-resik-rawat-rajin) di sebuah direktorat. Menurutnya sangat berat untuk bisa menerapkannya. Di ujung keluhannya dia menyimpulkan bahwa "kambing hitamnya" adalah dari pimpinan tertinggi dari direktorat tersebut. Sang pemimpin kurang mendukung penerapannya.

Jadi kalau mau efektif mengubah suatu kelompok, maka ubahlah pemimpinnya terlebih dahulu. Kalau pemimpinnya ke kanan, maka yang di bawahnya juga ke kanan. Bahkan untuk hal-hal remeh temeh.

Sunday, December 8, 2019

Ojol Yang Nyaman


Dari jenis motor yang dikendarainya kita bisa menebak motivasi terdalam dari seorang pengemudi ojol. Apakah dia melakukan ini sebagai mata pencaharian utama, sampingan atau sekedar aktualisasi diri. Kalau kondisi motornya sudah seperti masa-masa perjuangan dan termasuk tipe yang irit bensin, kemungkinan besar dia menjadikan ojol sebagai mata pencaharian utama. Kalau motornya mulus dan termasuk motor yang boros bensin, seperti motor laki boleh diduga motifnya adalah sebagai sampingan atau aktualisasi diri.

Pada suatu kesempatan saya naik ojol dengan motor PCX Honda. Setahu saya motor ini harganya lebih mahal dibandingkan dengan rekan sejawatnya NMAX Yamaha.
"Boleh juga Bang motornya," kata saya.
"Harganya berapaan bang?"
"Ada deh."
"Kan mahalan ini dibandingkan NMAX."
"Iya. Tapi ini memang lebih enak." Saya pun mengamininya. Yang ini lebih empuk suspensinya ketika membonceng dibandingkan pesaingnya.

Dari sini mulailah kami ngobrol ngalor ngidul. Hingga ada satu bagian pembicaraan yang tidak pernah saya lupakan.
"Saya jadi ojol sampingan aja. Saya ingin kerjanya nyaman. Makanya semua safety." Saya perhatikan seluruh tubunya. Dia menunjukkan dia memakai sarung tangan, helm SNI dan memakai buff pelindung muka. "Dan saya narik cuma setengah hari."