Friday, October 5, 2012

AKTIVIS

oleh : hasan abadi kamil*



Pengertian Aktivis

Secara bahasa aktivis; aktifis; berasal dari kata aktif. Aktif artinya tidak pasif. Berarti kalau pasif artinya tidak aktif.

Secara pengertian aktivis itu adalah orang yang mengaktifkan diri di luar aktivitas utamanya. Misal ketika dulu di kampus, kalau baru berkenalan pertanyaan standarnya : aktif di mana? Nanti ada yang bilang saya aktif di keluarga mahasiswa, himpunan, unit, salman dan lain – lain. Jadi kalau mahasiswa teknik kimia aktif di masjid salman ITB, maka dia disebut aktivis salman. Dia mengaktifkan diri di masjid Salman di luar sebagai mahasiswa teknik kimia.

Biasanya jawaban lain dari aktivis di kampus adalah jurusan teknik kimia unit catur (misal). Namun karena terlalu aktif suka dibalik, jurusan catur unit teknik kimia. Jadi terlalu aktif juga tidak baik.

Nah akan bingung kalau pas jawabannya : saya mah pasif. Tidak aktif di mana – mana. Berarti dia itu pasivis dong. Masih bertambah bingung kalau ada yang bilang : saya pasivis. Saya pasivis demokrasi. Saya pasivis HAM dan sebagainya. Dan sebagainya.

Arti yang lain dari aktivis; aktipis adalah seorang yang berbadan tipis. Lawan dari aktipis adalah aktebal. Aming itu eks pemain extravaganza itu aktipis. Mosidiq, stand up comedian dari Bandung itu aktebal. Kalau tidak percaya googling aja sendiri he he he.

Secara makna aktivis itu adalah orang yang berbadan tipis, yang mengaktifkan diri di luar aktivitas utamanya. Biasanya mahasiswa yang jadi aktivis itu tipis; kurus – kurus badannya. Ya pasti kurus sudah tahu masuk kuliah susah, belajarnya susah malah menambah “beban” dengan mengaktifkan diri di luar kuliah. Apalagi makannya juga gak nambah – nambah. Pemasukan lebih kecil dari pengeluaran. Makanya jadi kurus.

Definis Ulang Arti Aktivis

Puisinya Homerus di atas adalah puisi yang selalu diulang – ulang oleh Soe Hok Gie. Dan kita tahu dia dapat nomor dua. Orang yang beruntung adalah yang mati muda. Bukan berarti nanti yang namanya untung harus mati muda. Itu mah urusan Gusti Alloh SWT.

Kalau dia tua, pasti jadi b*j*ng*n (sensor).” Kata teman saya yang aktivis dan aktebal.

Cerdas juga teman saya ini. Kalau difikir – fikir maknanya cukup dalam. Ketika muda, seseorang dengan idealisme tertinggi maka dia akan memberikan segala pengorbanan untuk yang diyakininya. Kuliah ngulang, telat lulus, DO, diputusin pacar, dipenjara sampai mati. Ketika masih muda orang tidak ada kepentingan apa – apa. Belum mikirin cari uang, belum mikirin anak istri dan lain – lain. Jadi masih murni. Maju terus pantang mundur.

Setelah lulus kuliah dan mengalami kehidupan luar banyak aktivis yang berubah. Ada yang jadi aktebal. Ada yang Karena sudah ada pasangan hidup “yang menebalkan”. Ada yang menjadi “orang biasa – biasa saja”. Demo dan diskusi sampai malam cukup jadi romantika dan bahan nostalgia ketika temu alumni. Ada juga yang terjun di partai politik menjadi anggota DPR atau masuk ke dalam pemerintahan. Untuk yang ini alasannya macam – macam. Ada yang “banting stir” karena politikus menjadi satu – satunya kompetensi dia dalam CV. Ada juga yang ingin memperbaiki dari dalam. Kalau sudah begini mah maju perut pantat mundur.

Bagi Soe Hok Gie, sebagai orang mahasiswa ; aktivis diibaratkan seperti seorang koboy. Dia datang ke kota untuk menghabisi para penjahat dan perampok di kota. Setelah aman, maka dia akan pergi sambil menyanyi “a lone poor”. Setelah gonjang – ganjing selesai para aktivis kembali ke pos masing – masing tidak masuk dalam politik. Maka dia mengirimi bedak dan gincu kepada teman – temannya yang memilih masuk “sistem”.

Bagi saya menjadi aktivis tidak harus jadi anggota partai politik, atau bikin LSM. Seorang bisa menjadi aktivis dimana saja asalkan dia memperjuangkan nilai – nilai kebaikan untuk semuanya. Seorang ayah yang bekerja keres dan gaji pas – pasan akan menjadi aktivis ketika memberi nafkah anak istri dengan yang halal. Seorang pengusaha menjadi aktivis kalau dia melihat pekerjanya sebagai aset utama dan memanusiawikan. Bahkan dia juga tetap aktivis sesungguhnya di parlemen kalau terus memperjuangkan nasib rakyat. Dia tetap aktivis Islam selama masih memperjuangkan syariat dan khilafah. Jangan melacurkan diri seperti yang ada.

Kalau begini saya aktivis keluarga. Karena keluarga yang baik akan menghasilkan bangsa yang baik.

*pasivis, pengamat temen – temennya yang jadi aktivis

Monday, September 24, 2012

Aku Merasa Keren karena Bisa Mengetik 10 (sepuluh) Jari

oleh : hasan abadi kamil

Sekali lagi aku merasa keren, karena bisa mengetik 10 jari. Sehingga dalam membuat tulisan bisa kelar lebih cepat. Itu saja. Karena aku tahu tak semua orang mau menulis apalagi dengan 10 (sepuluh) jari. Karena itulah aku merasa keren.

 

Terbayang seorang pria bercelana jeans dan kaos yang kedua – duanya lusuh. Mojok di kamar selepas sholat subuh menjelang siang mengetiki tuts keyboard komputer atau laptop. Merangkai huruf menjadi kata. Menyambungkan kata menjadi kalimat, menghimpun kalimat menjadi tulisan.Mengubah ide dalam kepala menjadi sebuah ide atau gagasan dalam bentuk cerita untuk disampaikan kepadamu.

Terasa sedikit narsis ketika ada yang bilang : tulisan Lu bagus. Keren.

Tuh, kan ada yang bilang saya keren karena bisa mengetik 10 (sepuluh) jari. Kalau saya keren, dia pasti tidak keren. Karena keren itu ada karena yang lain tidak keren. Walau pun aku tahu keren itu relatif (dan tidak keren itu mutlak), namun setidaknya pada waktu x, lokasi y aku pernah keren.

Gua Artis yang Pencinta Lingkungan

oleh : hasan abadi kamil

Kalau saya jadi artis yang cukup terkenal dan sedang naik daun pasti saya akan diundang untuk wawancara di sana sini dan mengisi acara musik pagi sambil berjoget bersama anak – anak alay. Tidak lupa tangan yang seperti menggulung benang mengikuti alunan musik.

Kebetulan selain seorang artis saya juga aktivis lingkungan. Mulai dari melakukan scuba diving di seluruh pantai dari Aceh sampai Papua dan mengkampanyekan naik sepeda kemana pun pergi. Dan kesukaan saya adalah ketika diwawancarai oleh Kick Andy.

“Mas Hasan, Anda ini selain dikenal sebagai artis. Anda juga dikenal aktivis pencinta lingkungan. Kira – kira apa yang mendorong Anda melakukan semua ini?” Kick Andy membuka dengan pertanyaan pertama.

”Begini Bang Andy. Mungkin jarang ya artis yang peduli lingkungan seperti saya ini.” Saya memulai menjawab pertanyaan. ”Ditambah lagi saya juga cukup dermawan. Setiap bulan ngasih makan anak yatim piatu. Nyumbang pendidikan di desa tertinggal saya enggak ngomong kemana – mana. Karena saya takut riya. Makanya saya enggak pernah cerita.”

”Kecuali ke saya sekarang.”Kick Andy memotong pemaparan saya.

”Iya, kecuali ke Bang Andy, plus dua ratus penonton di studio dan seratus juta pemirsa di rumah.” Jawab saya polos.

”Itu bukannya riya?”Tanya Kick Andy.

”Oh. Bukan. Itu mah tidak sengaja terkenal. Yang penting saya tidak mempromosikan diri. Kalau tiba – tiba orang tahu kiprah saya, saya tidak bisa berbuat apa – apa. Saya tidak bisa mencegah orang – orang, termasuk Bang Andy.”

Kalau ini bukan riya, lantas seperti apa riya itu?”Kick Andy jadi penasaran.

”Ya seperti Ria Rahmawati, teman kerja saya dulu. Sekarang dia sudah keluar karena ada kasus dengan atasannya.” Jawab saya.  ”Mmm...sampai mana ya? Oh ya jadi kalau di jalan ada orang minta tanda tangan dan foto bersama, saya tidak bisa menolak. Kan saya publik figur. Jadi saya harus kelihatan baik ke semua orang. Ngomong – ngomong Bang Andy mau tanda tangan saya atau mau foto bersama? Saya sudah siap pulpen dan kamera digital paling baru. Yang saya beli di e-bay.”

Sebelum Kick Andy menjawab, saya sudah pasang muka seperti anak alay. Rambut dimiringkan, mulut dimonyongkan 10 centi, dan tidak lupa tangan membentuk tanda victory. Jepret! Jepret!

”Maaf. Sesi pemotretan ada tersendiri Mas Hasan.”Kick Andy meredakan suasana.” Saya hanya ingin mengetahui niatan Anda dalam membela lingkungan.”

”Oohh, yang itu yah. Baik. Menurut saya lingkungan itu perlu dibela. Karena dia itu sudah menderita. Dicemari, dikotori dan dirusak. Kalau bukan yang membela, siapa lagi yang membelanya.”Jawab saya penuh semangat dengan kedua tangan mengangkat – angkat seperti meminta hujan kepada Allah SWT.

 

Kick Andy hanya manggut – manggut menjawab jawaban standar saya.

 

”Kira – kira apa yang mendorong Anda menjadi peduli lingkungan?”

”Hmmm...mungkin karena sudah dari kecil ya bakat saya di bidang lingkungan, eh benar gak sih ini termasuk bakat. Waktu kecil papah sering ajak saya ke pantai setiap week end. Waduh pokoknya pemandangan di sana cukup indah dan bagus. Pokoknya tidak semua orang bisa ke sana karena ongkosnya mahal. Terus sampai mana ya?”

“Sampai ke pantai setiap week end.”Kick Andy mengingatkan.

“Oooo..betul. kalau anak – anak lain mengumpulkan kerang saya mengumpulkan sampah. Terus papah saya lihat dan berfikir : wah anak ini kayaknya cocok jadi pemulung eh pencinta lingkungan. Kebetulan halaman rumah belum dibersihkan selama seminggu. Entar kalau pulang, biar dia gua suruh bersihiin. Begitu.”

”Kenapa Anda mengumpulkan sampah?”

”Saya juga tidak tahu ya. Mungkin karena memang sudah dari sananya saya bakalan menjadi aktivis lingkungan. Mengalir begitu saja seperti air.”

”Hebat ya Anda.” Kick Andy berkomentar.

”Sudah tentu.” Jawab saya.

”Katanya Anda juga naik sepeda kalau kemana – mana?”

”Iya.”

”Apa alasannya?”

”Saya naik sepeda itu selain untuk sehat, tidak mencemari lingkungan juga menghemat BBM.”

”Wah hebat sekali. Ngomong – ngomong jarak terjauh yang pernah Anda tempuh. Kemana?”

”Paling lima ratus meteran. Ke Indomaret dekat rumah. Kalau jalan kaki kan malas dan jauh.”

”Oooo.... terus kalau Anda ke kantor, ke tempat syuting naik apa?”

”Naik mobil Bang Andy. Diantar sama supir. Gempor atuh kalau naik sepeda.”

Thursday, September 20, 2012

Saya Tidak Sehebat Itu

oleh : hasan abadi kamil

Sesungguhnya saya tak terlalu pandai menulis. Terutama tulisan - tulisan serius; berbobot dan bernilai guna. Boleh dibilang jarang sekali mengeluarkan sebuah tulisan mengusung sebuah ide yang brilliant atau kompleks dengan penyajian yang begitu mudahnya. Sampai - sampai tukang becak pun bisa mengerti.

Menulis pasti berkawan erat dengan membaca. Karena saya tidak bisa membuat tulisan yang dimaksud di atas karena memang otak saya begitu sederhana lipatan - lipatannya jadi kalau membaca referensi yang susah - susah seperti buku - buku filsafat atau yang tebal - tebal, gak pernah mengerti. Suatu saat saya terkagum - kagum ketika seorang teman berkata ketika dia membaca buku Pergolakan Pemikiran Islam-nya Ahmad Wahid, sambil menegasi beberapa statement-statementnya. Kalau saya, membacanya seperti membaca sebuah novel :). Lewat begitu saja. Bahkan dalam beberapa hal ada beberapa buku baru bisa saya mengerti ketika saya membaca buku yang membahas buku tersebut :).

Kalau pun aku menuliskan sesuatu yang rumit itu semata - mata biar keren - kerenan saja, dah boleh dibilang saya hanya "menceritakan ulang" dengan penuh dempulan di sana - sini. Boleh dibilang saya hanyalah tukang cerita yang sekali lagi masih dipertanyakan kualitasnya.

Thursday, July 19, 2012

Andai Aku Menjadi Guru (sejarah)





oleh : hasan abadi kamil

Pernah dalam fikiran ini terlintas ide yang hadir begitu saja : Bagaimana kalau saya jadi seorang guru?

Tetapi hal itu mudah difikirkan dan diucapkan namun hampir mustahil untuk dilaksanakan. Kalau ditanya alasannya, cukup banyak untuk mementahkannya : ketuaan, pendidikan tidak mendukung, tidak ada kesempatan dan memang ada yang mau?

Kalau saya jadi guru maka saya akan memilih sebagai guru sejarah (plus kimia, karena pendidikan formal terkahir saya adalah sarjana kimia).

Saya akan mengajarkan sejarah seperti saya menyukainya. Saya akan berikan buku – buku referensi sebagai bahan pengayaan di luar bahan resmi dari pemerintah untuk sejarah. Malah beberapa referensi tersebut berupa novel dan kumpulan puisi. Tentu menyenangkan bukan kalau belajar sejarah seperti membaca novel yang tak dilepas sampai halaman terakhir. Dan sangat keren ketika beberapa bait puisi kamu tuliskan ulang di buku atau di tembok – tembok.

Beberapa buku karangan Soe Hok Gie akan saya rekomendasikan untuk dibaca. Buku karangan Bung Karno, Bung Hatta dan Tan Malaka tidak lupa saya sertakan. Beberapa novel Pramoedya dan Muchtar Lubis, tidak lupa untuk dibaca. Carilah seluas – luas ilmu agar cakrawalamu terbentang tanpa batas.

Pembelajaran juga tidak hanya dilakukan dengan hanya di dalam kelas dan duduk dengar catat hapal saja. Saya akan minta mereka mementaskan ulang bagian dimana Bung Tomo pidato berapi – api membakar semangat juang rakyat Surabya, diskusi yang terjadi dalam kongres pemuda pemuda, menuliskan surat – surat yang pernah ditulis Ibu kita Kartini dan lain – lain. Mereka saya ajak juga untuk mengunjungi museum, bertemu dengan tokoh saksi sejarah dan situs dimana sejarah ditorehkan. Mereka juga diminta memainkan juga beberapa lagu dan puisi yang terkait yang tidak hanya melulu Chairil Anwar dan Ismail Marzuki, tapi darah juang sampai puisi-nya Widji Tukul. Ingatlah sejarah itu bukan kumpulan tanggal dan nama orang yang harus dihapal untuk memperoleh nilai bagus. Tapi dengan sejarah mereka bisa belajar kesalahan bangsa ini dan tidak mengulanginya lagi. Karena sejarah akan terus berulang.

Selain itu sebagai seorang pendidik, saya akan mendorong murid – murid saya untuk mengimplementasikan apa – apa yang dipelajari di dalam kelas. Mengadakan pentas seni, demo kecil – kecilan serta serangakaian tindakan nyata akan terus didorong. Dari mulai gerakan mengumpulkan koin untuk pendidikan, buku dan baju bekas untuk yang tidak mampu, mengajukan suara pembaca di televisi dan koran – koran serta aksi – aksi nyata lain yang bisa dilakukan. Saya ingatkan kepada murid – murid saya, saya sedang mendidik kamu bukan mengajar kamu. Yang berubah tidak hanya fikiran dan rasa saja, tapi juga perilaku. Tapi saya tidak akan merubah mereka, karena mereka-lah yang akan merubahnya sendiri.

Terakhir, saya tidak akan pernah pelit memberi nilai. Angka minimal 7 (tujuh) sudah ada di tangan mereka asalkan rajin mengikuti pelajaran saya. Mendapatkan angka 9 (sembilan) kalau sudah bisa menganalisis dan menawarkan solusi dengan data yang akurat serta metode yang tepat. Dan mereka akan mendapatkan nilai 10 (sepuluh) kalau sudah bisa membuat sebuah perubahan, sekecil apa pun perubahan itu. Dan semua proses ujian dilakukan secara open book, boleh melihat buku sepuas – puasnya ; tidak perlu menghapal karena sejarah bukan untuk dihapal.

Kalau ada yang nyinyir melihat cara saya mengajar, mari kita buktikan cara siapa yang lebih mengena, karena selama ini pelajaran sejarah seperti sejarah itu sendiri : masa lalu yang harus dilupakan. Kalau ada yang geleng – geleng kepala melihat bagaimana memberi nilai, biarlah mereka mendapatkan nilai yang bagus di kelas, toh di masyarakat nanti mereka akan tahu nilai berapa yang mereka layak dapatkan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas semua yang mereka pelajari. Biarlah waktu yang membuktikan. Dan kalau ada yang tertawa melihat semua tulisan ini, silahkan membuat tulisan yang memang membuat tulisan saya layak untuk ditertawakan.

Anak Guru Yang Tidak Mau Jadi Guru





oleh : hasan abadi kamil

Aku adalah seorang anak guru. Walau pun Bapak profesinya sebagai guru, aku tidak pernah bercita – cita menjadi guru. Aku fikir masih ada pekerjaan lain yang lebih baik dari pekerjaan ini. Aku tahu menjadi seorang guru itu banyak sekali manfaatnya, mendidik orang; menjadikan orang yang tidak tahu apa – apa menjadi tahu sesuatu. Namun untuk menjadi bermanfaat aku fikir masih ada cara lain.

Seseorang yang mulai menetapkan hati di sini harus menerima kenyataan hidup dalam keprihatinan. Karena apa – apa yang diterima setiap tanggal 5 (lima) setiap bulannya tidak mencukupi. Kami tidak pernah berfikir untuk mempunyai sesuatu atau membeli barang baru, karena untuk sehari – hari saja, Ibu harus gali lubang tutup lubang.

Beruntunglah anak – anak Bapak dikarunia kecerdasaan yang cukup sehingga bisa mengenyam pendidikan di sekolah negeri, sehingga biayanya tidak terlalu berat.”Kalau masuk sekolah di swasta Bapak enggak bisa membiayai.” Begitu omongan Bapak setiap anaknya mau lulus sekolah dan naik ke jenjang berikutnya. Prestasi anak – anaknya di sekolah pun mampu membuat Bapak dan Ibu bangga, dan orang – orang di sekitanya menghargainya walau pun secara materi tidak bisa dibanggakan.

Untuk fasilitas berupa perumahan atau beras kantoran setali tiga uang dengan gaji bulannya. Kami bertahun – tahun hidup di rumah dinas yang kualitasnya kurang baik. Bangunannya mudah sekali rusak dan harus berdesak – desakan karena begitu kecilnya seperti keluarga kelinci.

Begitu juga dengan berasnya. Kata Ibu beras kantorannya cukup lumayan ketika menterinya dijabat oleh Bustanil Arifin. Setelah beliau diganti oleh Ibrahim Hasan jauh dari layak. Selain pera juga kotor. Ibu harus mencuci ekstra dan mencampur dengan beberapa gelas beras yang bagus agar beras kantoran tersebut bisa kami makan.

Menjadi seorang guru harus penuh dengan keikhlasan dan kejujuran. Kedua hal ini yang terasa berat. Kalau semuanya menghimpit sampaibegitu sesak, maka tak ada lagi bersisa. Kalau tidak tahan seorang guru bisa mengambil jalan pintas. Baik itu kecil – kecilan maupun kelas kakap. Mulai dari mewajibkan bayar biaya gandaan bahan ajar, bonus dari penerbit karena ”mewajibkan” buku teks ke murid – murid, mengambil kelebihan uang seragam sampai menyunat uang bangunan. Alhamdulillah, aku yakin Bapakku tidak ikut – ikutan seperti itu. Kalau memang iya, kami tidak hidup seperti ini.

Kini setelah anak – anak Bapak dan Ibu menjadi orang, mereka bisa menempati rumah sendiri setelah menjalani pindah – pindah rumah sebanyak 14 kali dalam hidupnya. Dan semua ini berkat anak – anaknya.”Serasa mimpi, kita punya rumah.” Begitu kira – kira ucapan Ibu ketika menempati rumah miliknya sendiri. Kini mereka bisa tenang di sisa akhir hidupnya.

Memang benar seorang guru itu disebut pahlawan tanpa tanda jasa. Bahkan lebih tepatnya adalah pahlawan yang terlupakan. Bagi mereka sudah cukup senang dan bangga kalau mengetahui ada anak – anak muridnya yang bisa menjadi orang dan mencapai pangkat tinggi. Tak pernah terlintas untuk meminta ”imbalan” atas semua jasanya.

Mereka disebut pahlawan karena yang ada dalam genggaman mereka adalah nasib bangsa ini. Bangsa yang lebih baik esok ditentukan oleh kualitas anak – anaknya sekarang. Kalau para guru tidak bisa hidup layak sehingga tidak bisa mengabdi sepenuhnya, ditakutkan kualitas anak – anak sekarang memperihatinkan dan menghasilkan bangsa yang memprihatinkan.

Menjadi guru memang sebuah pengabdian, akan tetapi bukan berarti tidak bisa hidup semestinya; yang membuat aku sang anak guru memilih untuk tidak mengikuti jejak Bapak. Buat Bapak, para guru mudah – mudahan semua pengabdian kalian dibalas setimpal oleh Alloh di surga nanti. Dan mudah – mudahan profesi ini bisa menjadi profesi yang lebih layak sebagai pilihan hidup.

Thursday, June 28, 2012

Susu Kami Susu yang Inovatif dan Halal


Oleh : hasan abadi kamil


Ayah, bangun yah!” Suara anakku, Fatih, membangunkanku dari mimpi. Dia langsung mengajakku ke meja makan.


Ini punya ayah, ini punya Fatih.” Fatih menunjuk – nunjuk gelas – gelas yang ada di meja. Inovasi sekarang, susu yang ada bermacam – macam jenisnya. Ada susu untuk anak, dewasa, ibu hamil dan manula. Belum lagi dari fungsinya. mulai dari mengandung prebiotik untuk kesehatan pencernaan, mengandung asam lemak tak jenuh untuk kecerdasan, bebas dari gula tambahan yang menyebabkan kegemukan, dan sebagainya. Bahkan inovasi yang terbaru adalah susu yang mengandung isomaltulosa yang tidak hanya mengandung gizi natural dari susu namun juga difortifikasi dengan vitamin dan mineral khusus bagi anak pada tahapan usia 1 hingga 6 tahun agar dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan otak dan syaraf anak, memperkuat sistem imunitas dan penyerapan nutrisi yang lebih baik. Sedangkan untuk rasa, sudah ada rasa coklat, vanilla dan strawberry.

Punya ibu mana?” Istriku bertanya.


Punya Ibu yang ini.”


Hari yang paling menyenangkan bagiku adalah ketika akhir pekan. Sejenak melupakan aktivitas kantoran dengan bermain dengan anakku yang baru berusia 4 tahun. Apalagi kalau Ibunya ada acara di luar rumah.

Juga lupa ya Yah. Itu makan siangnya. Jangan lupa sayurnya dipanaskan. Susu untuk Fatih ada di dalam kulkas. Kalau sudah habis ambil stock di lemari. Kalau pipis atau BAB, tisu basah dan popoknya di laci dekat meja tivi.”Istriku memberikan sekian perintah dan aku hanya manggut – manggut mengiyakan.

Jelas kan. Yah? Jangan keasyikan ngutak – ngatik blog aja.”

Iya. Iya. Iya. Ngomong – ngomong Ibu mau kemana?”

Ibu kan mau arisan”.

Setelah sekian menit pintu depan ditutup dimulailah segala kekacauan. Semua mainan dikeluarkan di ruang tengah. Segala aktivitas fisik dilakukan. Mulai main bola, badminton dan kuda – kudaan. Main kuda – kudaan adalah bagian favoritku. Bukan karena aku ingin bercita – cita menjadi kudanya. Bukan itu. Kalau tenaga sudah habis, nafas senin kemis, maka aku, sang kuda, pura – pura mati kehausan. Karena mati maka aku tidak usah bergerak. Lumayan bisa memulihkan tenaga.

Yah, maen sepeda yuk!”

Aduh, baru saja istirahat sebentar”, batinku dalam hati.

Di saat sudah kecapean kami berdua tidur – tiduran di atas kasur yang tadi pagi baru dirapihkan Ibu. Sambil menyalakan air conditioner, kami nyanyi bersama – sama. Mulai dari lagu bintang kecil, pelangi - pelangi sampai sayonara.

Mau susu. Mau susu.” Pintanya ketika lagu terakhir selesai.

Aku pun memberikan susu yang sudah disiapkan istriku. Sambil tiduran, anakku meminum susu. Ketika habis, matanya sudah merapat. Dan dia memeluk aku dalam tidur siangnya.

Sejenak kupandangi anakku ini. Dia begitu sehat, pintar dan ceria. Rasanya tak ada kesenangan menatapi wajah anak yang tertidur dengan lelapnya.

Ketika anakku sedang tidur, ini kesempatan baikku untuk menengok dan mengupdate blog. Selain bercengkrama dengan keluarga, mengurusi blog juga merupakan kebahagianku yang lain.

Kufikir – fikir sedari pagi aku banyak berinteraksi susu. Kucoba melakukan pencarian di dunia maya. Aku mencari situs, blog yang menjelaskan manfaat susu.

Setelah mencari - cari ternyata banyak juga manfaatnya :


Membuat Tulang Sehat


Susu dan produk olahan susu adalah penyedia kalsium, fosfor, magnesium, dan protein, yang masing-masing esensial untuk pertumbuhan serta perkembangan tulang yang sehat. Minum susu sejak kecil dan sepanjang hidup bisa membantu membuat tulang kuat dan memproteksinya dari berbagai penyakit, seperti osteoporosis (tulang keropos) hingga lanjut usia.

Gigi Menjadi Sehat
Jumlah kalsium dan fosfor yang ada dalam produk susu baik
 untuk perkembangan dan menjaga kesehatan gigi. Dengan minum susu, gigi akan terlindungi dari ancaman kerusakan gigi akibat asam mulut. Hal ini berkat kandungan casein yang berlaku sebagai lapisan tipis pelindung enamel.

Mencegah Obesitas
Mereka yang sering minum susu dan makanan olahan susu bisa mempertahankan bentuk tubuh yang ideal. Minum susu dan makan produk olahan susu sebagai bagian dari diet dengan kalori terkontrol diketahui mampu mengurangi berat badan, terutama di sekitar perut.


Mengurangi Resiko Diabetes Tipe 2
Studi mengungkapkan,
minum susu rendah lemak secara rutin bisa mengurangi risiko diabetes tipe 2. Penyakit diabetes type 2 saat ini sudah banyak menghinggapi anak-anak. Minum susu  dengan jumlah dan kadar yang tepat bisa membantu menjaga si anak jauh dari penyakit ini. Diduga, hubungan antara minum susu dan menurunnya risiko diabetes tipe 2 adalah karena adanya kandungan kalsium dan magnesium dalam susu, atau bisa pula karena produk olahan susu memiliki indeks glikemik yang rendah, yang artinya bisa mengkontrol level gula darah.

Sebagai Cairan Tubuh
Sering kita dengar, untuk terus menjaga hidrasi tubuh, disarankan untuk minum air setidaknya 6-8 gelas per hari. Dalam keadaan dehidrasi, kita akan merasa sulit berkonsentrasi dan kehilangan daya mengingat, mudah marah, serta tak enak badan. Minum susu adalah salah satu alternatif terbaik untuk menghidrasi tubuh. Satu penelitian terkini dari Amerika mengatakan, minum susu cokelat membantu mengisi kembali cairan tubuh setelah lelah beraktivitas.


Selain mempertimbangkan manfaatnya, kita juga harus memperhatikan aspek halal dari susu itu sendiri.

Yang kita ketahui susu yang ada di pasaran adalah susu olahan atau susu formula. Artinya susu tersebut sudah mengalami pencampuran dengan bahan – bahan lain agar sesuai dengan yang diinginkan. Proses inilah, yang membuat susu yang pada awalnya halal menjadi perlu dicermati kehalalannya.

Sebagai contoh satu bahan turunan susu yang umum digunakan sebagai ingredient produk susu olahan adalah whey.  Whey adalah hasil samping pembuatan keju.  Keju adalah bagian padat dari susu yang didapat dari menggumpalkan susu menggunakan enzim rennet, sedangkan bagian cair yang tidak menggumpal kita sebut whey. Enzim ini didapat dari lambung anak sapi. Jika rennet yang digunakan berasal dari sapi yang tidak disembelih secara syariah Islam, maka produk susu yang dihasilkan dapat tercampur bahan yang haram sehingga statusnya juga menjadi haram.

Bahan-bahan tambahan lain yang harus pula dicermati adalah penggunaan  vitamin, mineral, asam amino dan flavor. Sumber vitamin ini bisa berasal dari hewan, tumbuhan, sintetik kimia atau produk mikrobial.  Kalau dari hewan tentu harus dilihat jenis hewan dan penyembelihannya.  Jika dari produk mikrobial maka harus dilihat media yang digunakan untuk pertumbuhan mikrobanya, apakah berasal dari bahan halal atau haram.

Beberapa vitamin bersifat kurang stabil dalam proses pengolahan sehingga perlu dilapisi atau di-coating.  Bahan pelapis dapat berupa gelatin ataupun bahan asal tumbuhan seperti gum arab. Jika  bahan pelapis tersebut berasal dari gelatin maka perlu diperjelas juga asal gelatin ini, apakah dari sapi atau babi.  Mineral juga dapat menjadi titik kritis. Ada mineral yang dapat diperoleh dari bahan-bahan hewan, seperti kalsium dari tulang binatang, bisa halal, bisa juga haram.

Demikian juga dengan asam amino bisa berasal dari hewan, tumbuhan ataupun produk mikrobial.  Sedangkan flavor merupakan produk komplek yang dapat terdiri dari bahan sintetik, asal tumbuhan , asal hewan dan produk mikrobial yang perlu dipastikan kehalalannya. Inovasi boleh, tapi halal harus.

Dan gampangnya buat kita adalah dengan melihat kemasan pada produk susu tersebut. Apakah sudah mencantumkan logo LP POM MUI atau belum. Kalau sudah mencantumkan Insya Alloh, sudah diaudit dari pelaksanaan sistem jaminan halal di perusahaan tersebut. Dari pemilihan bahan baku dan prosesnya sudah dipastikan halal dan tidak bercampur dengan yang haram sehingga produk yang dihasilkan jelas halal.

Asyik mengutak atik blog sambil mencari artikel tentang susu, membuat mataku menjadi berat. Aku pun mulai merebahkan tubuh di samping anakku.

Ayah, mau susu.”

Referensi :



1. http://www.ibudanbalita.com/pojokcerdas/minum-susu-dan-manfaatnya-bagi-anak-1 diakses 20 Juni 2012.


2. http://www.halalmui.org/newMUI/index.php/main/detil_page/8/727/30/ diakses 20 Juni 2012

3. http://www.frisianflag.com/id/ruang-media/berita-umum/5978-frisian-flag-123-456-dengan-isomaltulose-diperkenalkan-di-surabaya diakses 20 Juni 2012

Cubit Dulu

oleh : hasan abadi kamil

Seorang ibu yang kebetulan ustadzah regional RT RW begitu semangat dan kagum menceritakan pernikahan salah satu murid pengajiannya kepada anak perempuannya. Muridnya yang kaya mau menikah dengan seorang pemuda yang miskin, karena perilakunya yang baik. Padahal dia tidak sadar, bahwa anaknya jua mengalami hal yang sama. Dan pada waktu itu dia tentang habis - habisan karena calonnya begitu miskin.

Seorang Bapak yang pendidik memberikan nasihat pendek kepada orang tua muridnya yang mengeluhkan pilihan hidup anaknya. Anaknya ingin mencoba berusaha dan tidak mau jadi karyawan atau PNS. Dalam nasihatnya biarkan saja dia mau jadi apa, yang penting halal. Padahal sebelumnya dia habis menginterogasi anak laki - lakinya yang punya pilihan yang sama.

Masak si teman kamu itu ditolak lamarannya karena beratnya yang 150 KG?Tanya seorang Bapak tak percaya mendengar cerita anaknya.

Kalau begitu, boleh dong teman saya itu dijodohkan sama Si Ade? Sang Bapak langsung terdiam dan mengganti topik pembicaraan.

Aku hanya bisa tertawa. Sulit kita bisa berfikir dan bersikap jernih ketika suatu hal menimpa diri kita. Berbeda ketika itu terjadi kepada orang lain.

Tuesday, May 1, 2012

MUNDUR!!!

oleh : hasan abadi kamil

"Akhirnya gua memilih untuk turun jabatan. Dari kepala bagian, hanya menjadi staff biasa." Sebuah akhir yang sebenarnya luar biasa, namun teman saya menceritakan dengan biasa - biasa saja, seperti halnya bahwa bulan depan premium tidak akan pernah naik.

Awalnya kucoba menelisik sudut - sudut matanya, berharap sebuah aliran sungai sebagai pemungkas cerita mengalir. Ternyata tidak aku kecele. Tidak kutemukan di sana.

Dan semuanya berubah menjadi kekaguman : seorang teman memilih demosi, karena kurang performance. hebat. Dia tidak ingin ketidakperformance-an menghambat yang lain. HEBAT. Harusnya kamu jadi anggota dewan atau presiden jadi tidak perlu demo atau bakar diri kalau tidak performance.

Thursday, January 5, 2012

Menerima Mati

Dulu pernah ada yang nanya ke saya:

"Kamu bakalan mati pasti gak?"

"Pasti!"

"Kamu bakalan kaya pasti gak?"

"Belum tentu."

"Kenapa Kamu sibuk mempersiapkan yang tidak pasti padahal ada yang pasti terjadi?"

"..........."

Sesungguhnya mati adalah pasti dan nyata, termasuk saya pasti akan mengalaminya.

*masih bergulat untuk menerima bahwa bahwa kematian itu nyata dan dunia ini fana.