Monday, November 30, 2020

Subuh Kepagian

Ketika pertama kali pindah ke kota ini, saya harus menyesuaikan beberapa kebiasaan. Salah satunya adalah sholat subuh. Berbeda dengan kota sebelumnya di sini sholat subuhnya tetap dua rakaat dan tanpa adanya qunut subuh. Karena di sini sebagian besar mengikuti pendapat fiqih yang menyatakan bahwa qunut subuh itu bidah. Buat saya hal ini tidak menjadi masalah. Masing-masing mempunyai dalil dan argumenya. 

Monday, November 16, 2020

201116

Kadang aku berfikir, bahwa semua "kejutan-kejutan" di dalam hidup ini ada tujuannya. Ini diberikan kepada kita agar kita tidak terlalu cinta kepada dunia. Sehingga kalau tiba saatnya, kita sudah bisa siap melepaskan dunia. Siap pergi menuju kampung halaman sesungguhnya.

Sesungguhnya setiap orang mempunyai "palungnya" sendiri-sendiri. Semua orang terluka. Semua orang. Bahkan kepada orang yang paling bengis atau berada di puncak rantai makanan dan kekuasaan.

Kalau kita sedih melihat orang hanya bisa makan dengan tahu tempe sahaja, sesungguhnya sedih kita salah alamat. Mereka sudah merasa nikmat dan kenyang hanya dengan tempe-tahu saja. Sedangkan kita daging dan macam makanan tidak bisa memuaskan dahaga dan kelaparan kita. 

Wednesday, November 11, 2020

201111



Pernah dalam suatu hari, saya terbangun mendapati diri saya dalam dua keadaan : orang yang sudah tidak memiliki apa-apa dan tidak mencapai apa-apa. Saya bangun saya dalam titik kontribusi terendah terhadap sekitar dan tidak mempunyai pencapaian yang "membanggakan" di mata manusia. 

Saya berfikir usia sudah tidak muda lagi, sudah kalah cepat dengan yang muda-muda, apalagi jarang berolahraga. Saya harus memutar orientasi saya, karena di usia saya ini, namanya waktu pulang sudah enggak jauh-jauh amat.

Saya berfikir, apa yang bisa saya membuat saya berarti sebelum mati yang pasti? Jadikan diri ini ada manfaatnya. Manfaat tidak melulu membagi-bagikan uang atau bantuan kepada orang yang tidak mampu. Manfaat bisa diberikan dengan apa yang kita punya. Jadi sejak hari itu, saya mulai berbagi, apa yang saya bagi, di situs perkawanan profesional, yang saya ikuti. Mudah-mudahan bisa menjadi bekal untuk pulang.

Photo by Anjo Antony on Unsplash


Wednesday, November 4, 2020

201104



Yang namanya berubah itu sulit sekali. Sebagai contoh, hampir semua orang menyakini bahwa olahraga itu baik untuk kesehatan. Namun pada prakteknya adalah berapa orang yang melakukan olahraga? Tidak banyak. Padahal dalam mindset mereka, olahraga itu baik, namun tidak berubah menjadi perilaku (behavior).

Sunday, November 1, 2020

Selangkah Lebih Maju

Setiap memesan ojek daring dari titik terakhir perhentian travel menuju rumah selalu diliputi dengan perasaan harap-harap cemas. Masalahnya rumah saya termasuk daerah zona merah, alias ojek daring dilarang masuk oleh ojek pangkalan.

Kalau sedang tidak beruntung, saya akan sulit mendapatkan tukang ojek daring yang mau mengantarkan ke rumah saya. Kalau ada kebetulan yang menerima order dari saya, biasanya mengajukan pembatalan atau menawarkan mengantar saya hanya sampai ke titik ojek pangkalan terdekat rumah saya. Selanjutnya saya akan transit dengan ojek pangkalan. Dan biasanya saya akan menolak penawaran dan membatalkan pemesana.

Karena kalau seorang pengemudi ojol yang memiliki nilai lebih, tahu rute mana yang bisa ditempuh tanpa harus melewati zona merah ketika menuju rumah saya.

Namun order kali ini saya benar-benar telah diberkahi. Sekali pesan, langsung seorang pengemudi menerima orderan tanpa mengeluhkan soal zona merah.

Setelah dua menit menunggu, tibalah sang ojek. Mesin motor dimatikan dan dia membuka jok dan mengeluarkan jaket. Jaket ini dikenakan, mendobel jaket seragam ojek online. Dia melakukan kamuflase agar tidak dikenal oleh para ojek pangkalan. Inisiatif yang luar biasa, kata saya dalam hati.

Sang driver ini sudah bertindak selangkah lebih maju dari yang lain. Ketika ada kondisi zona pelarangan ojol, dia mengantisipasinya dengan membawa jaket cadangan untuk menutup jaket seragamnya. Dan kami pun berjalan lancar tanpa gangguan menuju rumah.