Saturday, May 18, 2019

Simple Is Beautiful

Apakah kamu tipe orang yang mempersulit hal-hal yang mudah atau mempermudah hal-hal yang sulit?

Biar tidak salah persepsi, pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan pameo di birokrasi pelayanan publik kita : kalau bisa dipersulit mengapa harus dipermudah? Pertanyaan di atas adalah apakah kita termasuk orang yang bisa menjelaskan sesuatu yang sulit dengan bahasa yang sederhana atau sebaliknya? Karena pada prakteknya, sangat sulit untuk menjelaskan sesuatu yang sulit dengan bahasa yang sederhana.

Waktu SMA, guru fisika saya menantang kami semua untuk menjelaskan teori genetika-nya George Mendel ke tukang becak? Pada waktu itu, kami yang sekolah saya saja belum tentu memahami teori tersebut apalagi harus menjelaskan kepada orang yang, mohon maaf, pendidikannya lebih rendah dari kami.

Kemampuan untuk menyederhanakan yang sulit-sulit, bukan berarti dimudah-mudahkan sehingga kehilangan esensinya, namun adalah menunjukkan sejauh mana pemahaman seseorang tentang sesuatu. Imam Syafii seorang salah satu imam mahzab fiqih, ternyata seorang ahli biologi juga. Untuk mengetahui binatang tersebut termasuk mamalia atau bukan, dia berkata coba lihat binatang tersebut. Ada telinganya tidak? Kalau ada binatang tersebut termasuk mamalia. Begitu mudahnya bukan?

Jadi kalau kita ingin bisa seperti itu yang harus dilakukan adalah perdalam pemahaman kita tentang sesuatu. Insya Alloh kita akan bisa menyederhanakan hal-hal yang sulit atau bahasa kerennya adalah membumikannya menjadi nyata.

Pertanyaan selanjutnya adalah termasuk kategori manakan postingan saya ini? Kalau pembaca budiman masih sulit mencernanya maka saya telah menyederhanakannya buat Anda sekalian.


0 comments:

Post a Comment