Monday, June 7, 2010

Kapan Perguruan Tinggi Banyak Mencetak Entepreneur?

oleh : hasan abadi kamil

Pernah dalam satu kesempatan, saya ngobrol dengan kakak kelas yang dulu sama-sama kuliah di Bandung. Kami bicara tentang apa saja : mulai dari pekerjaan, usaha, temen-temen yang ngambil S2 dan S3 dan lain-lain.

"Kok departemen (baca jurusan) kita banyak nyekolahin ke luar (negeri)?"

"Iya. Departemen kita banyak menghasilkan lulusan S2 dan S3 tapi sedikit sekali menghasilkan lulusan yang berjiwa entepreneur."

Boleh dibilang tempat kami kuliah aktif menawarkan kesempatan kepada para lulusan S1 untuk ngambil S2 dan S3 baik di kampus sendiri maupun ke luar. Padahal mereka tersebut belum tentu akan menjadi dosen atau peneliti. Kalau menurut saya, jarang sekali perusahaan di Indonesia yang membutuhkan calon karyawan dengan latar belakang pendidikan S2 maupun S3.

Saya tidak memandang sebelah mata upaya ini, tetapi saya (dan beberapa teman) berfikir kenapa selain sibuk menghasilakn para master dan doktor kenapa tidak mencoba menghasilakan para entepreneur? Agar para lulusan tidak hanya menjadi pencari kerja seperti saya ini. Apalagi jumlah lapangan kerja yang tersedia sekarang lebih sedikit dengan para pencari kerja. Belum lagi para penggangguran terselubung yang ada di mana-mana.Dan tentu upaya itu dimulai dari kurikulum yang akan diajarkan kepada para mahasiswa.

5 comments:

  1. Sambil nunggu bonus, ngomong-ngomong, Kita bisnis apa nih Kang? Kasih info dong, siapa tau ada komoditi bekasi, komoditi disekitar rumah kang Hasan yang bs dijual di bogor.

    Saya kadang suka jualan susu kedelai, tapi keuntungannya kecil, dan itu cuma sampingan. Pengennya sih jualan yang modal kecil, untungnya guede (ngarep dot kom) Pengennya sih umur 40 pensiun, kalau bisa di bawah itu. Banyak yang pengen dilakukan.

    ReplyDelete
  2. belum kefikiran bisnis apa :)
    Kalau sekarang sih dah jadi orang Bekasi yang nyasar di Tangerang, jadi tidak tahu perkembangan mutakhir.

    Saya juga ada rencan pensiun usia 40 tahun, tapi gak tahu bisa atau tidak :)
    inginnya kerja dari rumah, ketemu anak istri sepanjang hari, bekerja tanpa harus ganti baju celana.

    ReplyDelete
  3. Kang Hasan, Alamatnya atuh Kang? Buat kirim buku.

    ReplyDelete
  4. Pensiun itu gak enak, apalagi pensiun muda. Kalo saya sih berharap bekerja terus sampe mati..:) Menurut saya, orang yang bekerja itu adalah orang yang terhormat. Dihadapan Sang Khalik, tukang becak mungkin akan membuat malaikat berdecak kagum dibandingkan orang kaya tapi kekayaannya tidak membuat masyarakat sekitarnya menjadi terangkat baik ekonomi maupun pribadinya. Hehehe... no offense loh..

    ReplyDelete
  5. intinya mah sama Jay. saya juga ingin tetap bekerja sampai mati. Cuma, bekerja yang lebih sesuai dengan minat dan kemampuan kita sebenarnya. Aku terinspirasi sama Adrie Subono. Dia bercita-cita pada usia 40 mendalami usaha yang terkait dengan kesukaan dia : musik. Sebelumnya dia pernah bekerja dan bisnis ATK.

    ReplyDelete