Wednesday, August 19, 2020

Namanya juga manusia. Berubah Juga

Namanya juga manusia. (Ada kemungkinan) berubah juga.

- anonim-

Dulu ada teman tidak terlalu suka sepak bola. Dia tidak tahu para pemain dan klub-klub sepak bola di Indonesia maupun dunia. Dan jangan harap pula dia mau bela-belaina untuk menontonn siaran langsung pertandingannya, yang kadang-kadang terjadi di pagi buta.

Beberapa tahun terakhir, ada perubahan. Dia jadi suka sepak bola, walau pun hanya sebatas menjadi fans salah satu klub raksasa di Inggris. Dia suka memakai kaos, atribut dan ikut membahas klub tersebut. Tidak lupa menyelipkan sloga-slogan menyemangati timnya di group whats app. Terasa aneh, kalau dibandingkan dengan waktu kuliah dulu. Namanya manusia, ada kemungkinan untuk berubah.

Ketika kuliah saya mempunyai seorang teman yang menjadi aktivis kampus. Anaknya pintar sekali baik secara akademis maupun sosial. Namun walau pun aktivis, tidak ada tanda-tanda stereotipe aktivis yang melekat : gondrong, suka membuat puisi dan naik gunung seperti Soe Hok Gie, dan lain sebagainya. Dia lebih mirip seorang mahasiswa berprestasi dalam bidang akademik.

Beberapa tahun terakhir ini juga ada perubahan. Dia jadi suka membuat puisi. Beberapa diposting di group whats app. Malah dia membuat akun social media sendiri. Luar biasa. Kalau membaca karya-karyanya, dia banyak terinspirasi oleh WS Rendra. 

Kalau difikir-fikir, hal ini membuat saya tersenyum. Namanya juga manusia, ada kemungkinan untuk berubah.

Pada waktunya ada orang yang berubah, dalam arti lebih baik atau lebih buruk. Banyak hal yang dihadapi, sehingga itu mendorong seseorang menjadi berubah. Kalau kamu, apa sudah berubah juga?

0 comments:

Post a Comment