Saturday, August 3, 2019

190803

Kebetulan hari ini saya telat sholat maghrib. Alasannya ada sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan. Berjalanlah saya menuju mushola di basement.

Sampai di sana, mushola dalam keadaan kosong. Jamaah yang sholat maghrib sudah membubarkan diri dari tadi.

Karena (merasa) sendiri, saya dengan PD mengeraskan bacaan. Sambil mencoba membaca surah-surah di juz 30 yang baru dihapalkan.

Ketika rakaat pertama berjalan, setelah membaca alfatihah, datanglah seorang pria.Kalau dari tampilan sekilas, adalah seorang yang memiliki pemahaman agama yang baik  : berjenggot, memakai peci dan celana cingkrang. Di sini saya mulai goyah, saya takut hapalan saya yang baru-baru dirintis ada banyak salahnya.

Benar saja.Dia menepuk bahu saya, minta izin jadi makmum sholat maghrib. Suara bacaan saya semakin melemah. Surat As Syams yang saya baca, semakin tidak terkenal. Saya takut hapalan dan bacaan saya ada salahnya dan dikoreksi oleh orang yang baru saja menjadi masbuk.

Rakaat pertama berjalan dengan lancar. Saya memasuki rakaat kedua. PD saya bukannya bertambah malah mengendur. Hasilnya fatal saya membaca surat pendek yang sama seperti rakaat pertama. Menyadari kekeliruan saya saya langsung membanting stir dengan membaca Inna a toinna....kembali ke asal. Buyar semua hapalan surat-surat yang sudah saya rintis.

0 comments:

Post a Comment