Wednesday, November 29, 2017

Mengapa Mengikuti 30 DWC?

Selama ini saya selalu mengklaim bahwa menulis adalah salah satu bakat yang saya miliki. Namun apalah artinya sebuah bakat kalau itu tidak diasah terus menerus? Kalau kata Thomas Alva Edison, yang telah menemukan sekitar 3000 penemuan, jenius itu adalah 1% bakat 99% kerja keras. Jadi apalah artinya bakat saya ini kalau tidak ditempa setiap hari. Dan jujur saya sampai sekarang saya belum ada bukti otentik berupa karya yang menunjukkan bahwa saya mempunyai bakat menulis.

Oleh karena itu maka saya memtuskan untuk mengikuti kegiatan 30 hari mencari cinta tantangan menulis atau bahasa Inggris-nya 30 days writing challenge (DWC). Mudah - mudahan dengan mengikuti kegiatan ini saya bisa mengasah bakat saya ini.

Keikutsertaan 30 DWC ini juga terinspirasi oleh keikutsertaan saya dalam kelompok membaca Al - Quran. Dulu saya ingin sekali membaca Al-Quran setiap hari. Mau ikut kelompok satu juz satu hari/ one day one juz (ODOJ) sepertinya belum mampu. Akhirnya saya ikut satu juz satu pekan/ one week one juz (OWOJ).

Mula - mula semuanya berjalan lancar. Semua anggota bisa menyelesaikan targetnya masing - masing sampai negara api menyerang satu titik beberapa anggota tidak konsisten menyelesaikan targetnya. Kemudian diikuti oleh keluar masuk anggota. Dirasa target satu pekan satu juz terasa berat bagi sebagian orang, maka kelompoknya berganti nama menjadi one day one tilawah (ODOT). Targetnya dikembalikan ke masing - masing kemampuan anggotanya yang penting setiap hari kita membaca Al - Quran. Mau satu halaman per hari, mau satu juz per hari yang penting tilawah setiap hari.

Alhamdulillah sekarang kelompoknya masih berjalan dengan baik. Buat saya pribadi dengan mengikuti kelompok ini ada sebuah lingkungan yang bisa menyemangati kita untuk membaca Al-Quran setiap hari. Di kita sedang malas membacanya akan termotivasi kembali ketika ada yang bisa menyelesaikan targetnya. Begitu juga dengan keikutan saya di kegiatan 30 days writing challenge. Saya membutuhkan lingkungan yang mendukung saya untuk mempunyai kebiasaan menulis. Kalau bersama - sama, jalannya terasa lebih ringan dibandingkan sendiri. Karena serigala (kemalasan) hanya memakan domba yang tercecer.

Dengan membentuk kebiasaan yang baik, maka kebiasaan yang baik ini pula yang akan membentuk kita di kemudian hari.

#DWC30
#Squad 1
#Jilid 10
#Day 4



0 comments:

Post a Comment