Friday, June 21, 2019

Percakapan Suatu Waktu

Pada suatu waktu, istri menumpahkan kekesalannya via whatss app. Dia mempersoalkan mengapa setiap persoalan rumah tidak muncul di hari sabtu minggu, ketika saya sedang ada di rumah. Persoalan pompa ngempos tidak menarik air dari tanah, kran kamar mandi patah, dan yang lainnya muncul di hari kerja. Sepertinya persoalan-persoalan itu paham benar kapan saya ada di rumah kapan tidak.

"Mungkin Alloh sedang mempersiapkan "sesuatu" untuk Ibu." Saya mencoba menghiburnya."Ayah selalu berdoa agar Ibu selalu kuat dan sabar."
"Enggak mau. Ibu enggak mau ditinggal dulu sama Ayah. Kalau ibu bisa mengerjakan semua, berarti ayah sudah tidak ada." Dia takut Alloh menyiapkan dia untuk hidup sendiri, karena saya harus menghadap-Nya lebih dulu.
"Bukan itu. Ayah selalu berdoa bisa mencapai usia seratus tahun. Mau menunggu Abang." Abang adalah sebutan anak laki-laki, anak pertama kami. Anak kami ini dianugerahi ADHD. Saya selalu berdoa bisa meninggalkan dia kalau dia sudah mandiri dalam hidupnya. Dan saya sama istri sudah "bersepakat" kalau saya tidak boleh mati sebelum istri saya. Karena istri saya akan merasa sedih sekali saya yang meninggal lebih dulu.

"Maksud ayah, Alloh mempersiapkan "sesuatu" buat Ibu siapa tahu ayah jadi Walikota Bandung hehehe. Masak enggak elit kan ketika ada kunjungan presiden, ayah lagi mancing pompa yang ngempos."

0 comments:

Post a Comment