Monday, December 25, 2017

Aku Buku Yang Hampir Penuh

"Buku tulisnya sebentar lagi mau penuh." 
Begitu seseorang mengingatkan kita, maka kita langsung berhenti menulis. Kita akan menghitung berapa lembar lagi halaman yang kosong tersisa. Yang masih bisa kita tulisi. Kemudian kita akan membolak-balik lembaran-lembaran halaman sebelumnya.

Di halaman pertama, mula-mula kita menuliskan nama dan identitas kita lainnya. Kita ingin dikenal sebagai seseorang. Selanjutnya kita melihat halaman-halaman kita yang beragam. Ada halaman yang berisi tulisan yang rapih, bersambung dan tak terputus. Halaman ini di saat kita sedang semangat-semangatnya menulis. Ada halaman berisi catatan yang dilengkapi dengan gambar dan beberapa highlights untuk yang kita anggap penting. Ini  ketika kita mempunyai rencana dan menandai milestones yang sudah kita capai. Namun terkadang ada satu bagian berisi coretan-coretan tidak jelas yang kita sendiri tidak tahu artinya. Ini terjadi ketika kita sedang merasa buntu; menghadapi tembok yang kokoh. Semua upaya kita tak ada artinya sama sekali sampai kita bingung sebenarnya kita sedang melakukan apa. Dan kadang ada halaman yang kita biarkan kosong begitu saja. Kertasnya memang kosong, tapi kita menganggapnya kertas memang lebih baik dibiarkan kosong begitu saja. Kita akan membuka halaman baru untuk tulisan baru dan halaman yang kosong ini tetap ada dan menjadi bagian dari buku ini. Kita merasa berdiam tidak melakukan apa-apa itu adalah pilihan yang terbaik. Memang terkadang ada persoalan yang solusinya adalah dengan didiamkan.  Setelah kita berdiam lama, maka kita akan memulai langkah baru.

Setelah membuka semua halaman, lalu kita bertanya buku seperti apa yang mau kita buat? Bukan berapa lembar halaman yang tersisa, tapi akhir buku seperti apa yang mau kita buat?

Sebuah buku cerita akan "gagal total" kalau ending-nya biasa-biasa saja atau tidak happy ending. Tidak peduli seberapa memukaunya pembukaan dan isi buku yang kita buat. Kita harus buat ending-nya yang luar biasa. Orang akan mengingatnya karena ending yang luar biasa.

Saya sekarang akan memasuki usia 40 tahun. Kata orang life begins at forty. Kehidupan dimulai di usia empat puluh tahun. Menjadi baik atau bajingan kita seterusnya dimulai dari sini.  Dan saya adalah buku yang hampir penuh. Tinggal beberapa lembar yang tersisa.

Sekarang saya sedang membukai lembaran halaman sebelumnya. Kemudian saya sedang bertanya-tanya ending yang bagaimana yang seharusnya terjadi? Tentu ending yang "wow" dan berkesan. Dan tahukah kamu apa yang saya sedang lakukan sekarang? Saya sedang mencoret-coret halaman saya. Dan mungkin pada akhirnya akan saya biarkan kosong untuk membuka halaman baru.

By the way kita sedang tidak membicarakan buku kan?

#30dayswritingchallenge
#30dwc
#jilid10
#squad1
#bertema#buku

0 comments:

Post a Comment