Wednesday, December 6, 2017

Doa Pamungkasnya

Emak saya pernah curhat ke saya soal anak dan mendidik anak zaman sekarang.
"Dulu punya anak banyak (orang tua saya punya 7 orang anak) ngurusnya enggak susah kayak sekarang." Katanya. "Masalahnya paling enggak punya beras atau enggak punya duit. Beras enggak punya tinggal minjem. Pusingnya hilang. Enggak punya duit, tinggal ngutang di warung."

Emak saya berkata seperti itu karena ada anak saudara saya yang susah ditangani. Beberapa harus pindah sekolah. Untung orang tuanya berkecukupan.

Saya sangat mengagumi orang tua saya terutama emak saya. Termasuk ibu-ibu kita zaman dahulu. Dulu namanya sekolah islam terpadu, sekolah plus (baca sekolah mahal) belum ada. Anak-anaknya dimasukkan ke sekolah negeri tanpa tambahan les ini itu. Ilmu parenting belum dikenal.Buku dan seminar-seminarnya belum ada sama sekali (Bu Eli Rismannya masih menuntut ilmu). Tapi hasilnya anaknya enggak ngaco-ngaco amat. Boleh dibilang hidupnya lurus-lurus saja. Semuanya menyelesaikan pendidikan dengan baik. Alhamdulillah di sekolah negeri semua. Soal di sekolah negeri, Bapak saya mengancam tidak akan menyekolahkan anak-anaknya kalau tidak masuk negeri. Tidak ada uangnya.

Setelah saya pelajari dan direnungkan ada dua senjata orang tua saya dalam mendidik anak. Mereka tidak pernah putus sholat malam dan puasa sunah senin kamisnya. Bisa jadi ilmu parenting mereka tidak sebanyak kids zaman now, tapi doa-doa mereka tentang anaknya lebih didengar oleh Maha Kuasa. Dan doa orang tuanya untuk anaknya itu tidak tertolak. Makanya dulu kalau saya dan saudara-saudara mau ujian atau punya masalah yang tidak tidur bapak dan emak saya. Mereka memperpanjang sujud dan munajat untuk keberhasilan dan kebaikan anak-anaknyaa.

Mempelajari ilmu parenting itu bagus, memasukkan anak-anak kita ke sekolah plus itu bagus. Tapi jangan lupa diiringi doa kita sebagai orang tua kepada Allah Subhana wa taala karena Dia yang mengizinkan semuanya terjadi.

#DWC30
#Squad 1
#Jilid 10
#Day10

0 comments:

Post a Comment