Saturday, December 23, 2017

Libur Telah Tiba, Horee!

Selamat liburan.
Jangan lupa foto-foto
makanan dan tempat wisatanya.
(Hasan Abadi Kamil)

Hari ini hari terakhir kami sekolah. Semua teman-teman bergembira, kecuali aku. Setelah menerima raport semester ganjil maka aku dan teman-teman akan tidak bertemu selama dua minggu lebih. Semua orang teman akan mengunjungi daerah wisata atau berkunjung ke sanak saudara di luar kota. Semuanya bergembira, kecuali aku.

Bagiku liburan atau tidak liburan, itu sama saja. Tak ada tanggal merah di sistem kalender di rumah kami.

Ayah akan tetap sibuk bekerja untuk memenuhi kebutuhan kami. Dia banting tulang peras keringat berjuang until keluarganya. Baginya waktu 24 jam sehari  dan 7 hari seminggu tidaklah pernah cukup.

Ibu akan memilih menbung uang yang kami punya dari pada digunakan untuk liburan. Masih banyak keperluan keluarga, masih banyak keperluan aku dan saudara-saudara yang harus dipenuhi. Buku-buku dan perlengkapan semester depan jauh lebih membutuhkan perhatian dari pada berkunjung ke tempat wisata.

Pernah terbersit dalam fikiran untuk bertanya kepada ayah dan ibu mengapa aku tidak bisa liburan seperti teman-teman? Mengapa kita tidak bisa berkunjung ke tempat wisata atau berkunjung ke sanak saudara seperti yang lain? Sudah bisa kutebak jawabnnya. Kita tidak punya uang untuk liburan; masih banyak keperluan yang harus kita penuhi dan jawaban lainnya. Selain itu juga aku rasanya tidak tega untuk menanyakan hal itu. Ayah yang berangkat pagi-pagi dan pulang larut karena bekerja sudah cukup sebagai sebuah jawaban. Ibu yang terus bekerja mengurus rumah dan mengatur dari ayah agar bisa mencukupinya sudah cukup membuatku untuk berusaha mensyukuri apa-apa yang ada.

Selama liburan aku dan saudara-saudaraku akan menghabiskan waktu di rumah saja. Bermain dengan teman-teman sekitar rumah yang tidak kemana-mana atau menonton acara televisi yang banyak memutar film-film untuk  liburan.

Dan aku sudah bersiap-siap ketika liburan beberapa hari lagi selesai. Aku tak perlu bersusah susah mempersiapkan cerita pengalaman selama liburan. Kalau aku bercerita di depan kelas soal pengalaman liburan aku akan bercerita seperti ini: "Selama liburan, kami tidak kemana-mana. Aku hanya menghabiskan waktu di rumah saja. Kalau tidak bermain dengan teman-teman dekat rumah, biasanya menonton film di televisi. Hal ini persis seperti liburanku sebelum-sebelumnya. Selesai." Dan aku tak peduli kalau ada teman-teman yang mentertawakan aku karena itu liburan sebagaimana definisi mereka. Untunglah Bu Guru berusaha tersenyum dan menghiburku dengan kata-kata:"itu juga liburan, walau pun di rumah saja."

Ini liburanku, mana liburanmu?

#30dayswritingchallenge
#30dwc
#jilid10
#squad1
#day28

0 comments:

Post a Comment